Headline Pos Kupang Hari Ini

Astaga! Gagal Raih Suara Terbanyak, Caleg di Pulau Flores Blokir Jalan

Caleg dari Partai Golkar itu meminta bantuan keluarganya menurunkan pasir dan batu di 10 lokasi berbeda.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Alfons Nedabang
POS KUPANG/GORDI DONOVAN
Satu unit eksavator menggusur pasir dan batu yang ditumpuk untuk menutup jalan di wilayah Desa Maropokot, Kabupaten Nagekeo, Rabu (24/4/2019). Pemblokiran jalan diduga dilakukan keluarga salah satu caleg DPRD Kabupaten Nagekeo yang gagal meraih suara terbanyak. 

Polisi Periksa Warga

Kapolres Ngada, AKBP Andhika Bayu Adhittama mengimbau caleg yang gagal agar tetap menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban. Andhika mengatakan hal ini menyusul ada kejadian seorang caleg di Kabupaten Nagekeo menutup akses jalan ke permukiman penduduk. Hal itu dilakukan lantaran gagal meraih suara pada Pemilu 17 April.

Bawaslu dan Kepolisian Kawal Ketat Proses PSU di Lima TPS di Sumba Timur

"Kejadian kemarin, caleg itu menutup jalan permukiman warga. Mungkin enggak banyak yang nyoblos. Kita belum lakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan," kata Andhika, Kamis (25/4/2019) pagi.

Menurut Andhika, ruas jalan yang ditutup itu diantaranya di RT 01 dan 02 Desa Marapokot dan enam RT di Desa Nangadhero. Penutupan jalan tersebut mengakibatkan aktivitas warga terganggu, karena hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki. Sementara pengendara sepeda motor dan kendaraan roda empat tidak bisa melintas.

Kapolsek Aesesa, AKP Ahmad, SH menegaskan, jika ada pihak yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat akan ditindak tegas.

KPU NTT Sudah Siap Gelar Pemungutan Suara Ulang

Menurut Ahmad sebelum dan setelah pemilu, situasi di Mbay dan sekitarnya sangat kondusif. Namun ada beberapa hal yang sedikit meresahkan masyarakat terkait pemblokiran beberapa ruas jalan di Desa Nangadhero dan Desa Maropokot.

"Terkait pengamanan ke depan dan pasca pemilu ini dengan adanya beberapa kejadian yang meresahkan masyarakat khususnya di Nagekeo ini, maka antisipasi kami adalah mengharapkan desa dan kelurahan setempat untuk tetap menjaga situasi dan kondisi," kata Ahmad saat ditemui di Mbay, kemarin.

"Tadi kami telah melaksanakan rapat koordinasi. Kami memberikan beberapa penekanan bahwa dengan adanya kegiatan yang mengganggu situasi kamtibmas di masyarakat maka kami akan mengambil tindakan tegas," tambahnya.

Copot Gelar Petarung Legendaris Thailand

Ahmad menegaskan, pihaknya sudah terjun di Desa Nangadhero dan Maropokot untuk memastikan kondisi dan situasi aman. Pihaknya juga sudah memanggil beberapa orang yang diduga melakukan tindakan pemblokiran jalan.
"Adapun kemarin setelah telusuri, kami memanggil beberapa orang yang terkait dengan penutupan beberapa titik jalan lingkungan," ujarnya.

Ia mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kamtibmas dan jangan muda terprovokasi dengan isu-isu yang dilemparkan oleh orang yang tak bertanggungjawab.

"Saya mengimbau masyarakat agar tidak melaksanakan atau melakukan hal-hal yang merugikan warga lain atau yang meresahkan warga lain untuk tetap menjaga situasi kamtibmas pasca pemilu ini dengan baik tertib aman," imbau Ahmad.

Layani Caleg Stres

Kepala Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata Kupang, dr. Dickson Lengoh, SpKj menyatakan, pihaknya siap melayani caleg yang mengalami gangguan jiwa akibat kalah dalam Pemilu 2019. Caleg yang stres mendapat pelayanan, termasuk fasilitas yang sama dengan pasien gangguan jiwa lainnya.

Gara-Gara Sering Nonton Film Porno, Perempuan Ini Bunuh Suaminya

"Namanya pasien, kami layani sama dengan pasien lainnya. Sejauh ini kami biasa-biasa saja dan kami juga selalu berpikir positif. Semoga mereka (caleg) semuanya kuat-kuat," kata Dickson saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/4/2019).

"Waktu pemeriksaan di sini, sudah kami beritahu, siap kalah ya. Jadi ada antisipasi secara lisan supaya mereka siap," tambahnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved