Berita Ngada
Kundradus dan Flori Senang Ikut Panen Perdana Ikan Bandeng di Tambak Lengkosambi Riung
Dua warga Lengkosambi Timur, Kecamatan Riung Kabupaten Ngada tampak semangat saat berada dalam tambak saat menjala ikan di tambak ikan Bandeng
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | BAJAWA - Dua warga Lengkosambi Timur, Kecamatan Riung Kabupaten Ngada tampak semangat saat berada dalam tambak saat menjala ikan di tambak ikan Bandeng di Lengkosambi Timur Riung, Rabu (18/7/2018).
Dua warga itu adalah Kondradus Lobo (29) dan Flori Tu'e (45). Keduanya adalah anggota kelompok masyarakat, Jaga Cama Ropa dan Bintang Timur.
Kedua kelompok inilah yang menginisiasi pembuatan tambak ikan Bandeng diwilayah itu. Luasnya sekitar 500 meter persegi.
Baca: Dua Kelompok Tambak Panen Ikan Bandeng di Lengkosambi Timur Ngada
Pantauan POS-KUPANG.COM, dilokasi tambak tampak ramai. Puluhan warga kampung Lengkosambi ada disana mengikuti panen perdana ikan bandeng yang mereka budidayakan selama kurang lebih empat bulan.
Tak ketinggalan pula Kundradus dan Flori. Keduanya tampak semangat saat menangkap ikan dalam tambak. Menggunakan jaring atau pukat sederhana mereka mulai menangkap ikan Bandeng yang ada dalam tambak.
Panas trik matahari yang menyengat kulit tak mereka hiraukan saat itu. Mereka hanya fokus menjala dan terus menangkap ratusan ikan Bandeng.
Kundradus Lobo (29) mengaku, bangga bisa melaksanakan panen perdana ikan Bandeng.
Ia mengaku selama ini bersama anggota masyarakat lainnya bekerja membuat tambak, mencari bibit ikan, membeli pakan.
Selama kurang lebih empat bulan sudah bisa panen.
"Untuk ini hari makan-makan saja dan bagi-bagi orang sekitar saja dulu. Apabila lebih baru bisa kita jual separuh," ujar Kondradus, kepada POS- KUPANG.COM di lokasi tambak.
Kondradus mengatakan, proses pembutan tambak ikan sejak tahun 2017. Dua kelompok yang berjumlahkan 20 orang warga Lengkosambi ikut terlibat aktif membuat tambak. Ada yang melakukan penggerukan dan ada juga menggali tanah ada juga yang mencari bibit ikan serta pakan ikan. Semua saling bahu-membahu.
"Kami kerja bersama. Tidak ada dana. Ini murni swadaya dua kelompok ini. Campur tangan pemerintah tidak ada," ujar Kondradus.
Kondradus berharap kepada Pemda Ngada agar ada perhatian kepada kedua kelompok ini. Sehingga kedepan lebih maksimal lagi menggarap lahan yang masih luas tersebut. Sebab potensi Lengkosambi Timur sangat potensial melakukan budidaya ikan, udang, kepiting, tripan dan lain-lain. Asalkan ada niat dan dukunga dari Pemda melalui dinas terkait dan Pemdes setempat.
Anggota kelompok lainnya, Flori Tu'e (45) mengatakan, bangga karena Pemerintah hadir melihat tambak ikan tersebut.
