Hah! Anggota Reskrim Polisi Diduga Terlibat Terorisme. Kapolri: Sudah Diamankan Propam
Seorang anggota Polri di Jambi yang diamankan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri karena ia diduga terpapar ideologi terorisme.
POS-KUPANG.COM — Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian membenarkan bahwa ada seorang anggota Polri di Jambi yang diamankan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri karena ia diduga terpapar ideologi terorisme.
"Dia diduga mulai agak terkena ideologi terorisme. Dia bersimpati ke sana," ujar Tito ketika dijumpai di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Baca: Bakohumas NTT Bahas Radikalisme dan Terorisme, Jangan Sebarkan Isu Teror
Baca: Pertemuan Bakohumas, Jules Sebut Sudah 74 Tersangka Terorisme yang Ditangkap
Tito tidak menjelaskan rinci siapa anggota Polri itu dan di mana tepatnya ia bertugas. Tito juga tidak menjelaskan bagaimana bisa anggota Polri di Jambi itu terpapar ideologi terorisme.
Namun, Tito memastikan, saat ini Propam Polri sedang mengasesmen anggota Polri tersebut.
Propam ingin memastikan tingkat paparan ideologi terorisme pada yang bersangkutan.
"Tapi yang jelas, sekarang ini saya perintahkan Propam untuk memeriksa dia. Apakah dia ini adalah bagian dari jaringan, atau sekadar simpati, atau sekadar main-main," ujar Tito.
"Saya akan ambil tindakan yang sangat tegas kalau misalnya dia melakukan unsur pidana. Saya akan pidanakan. Tapi kalau hanya melanggar kode etik, kami akan kenakan sanksi kode etik. Intinya kalau ada pelanggaran, apa pun pelanggarannya, dikenai sanksi," kata dia.
Informasi yang dihimpun dari Kompas.com, anggota Polri di Jambi itu diamankan Propam Polri Senin, 29 Mei 2018 lalu.
Anggota Polri disebut-sebut bertugas di Unit Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Jambi.
Baca: Momen Haru, Ibu-ibu Bhayangkari Lakukan ini Saat Kapolsek Boru Flores Timur Pamit Pindah Tugas
Instruksi Kapolri
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menegaskan bahwa pihaknya akan memperkuat kurikulum pendidikan bagi calon anggota Polri.
Pernyataan ini terkait diamankannya seorang anggota Polri di Jambi lantaran diduga terpapar ideologi terorisme beberapa waktu lalu.
"Yang jelas kami akan memperkuat kurikulum, doktrin kepolisian, itu yang akan kami perkuat," ujar Tito saat dijumpai di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Penguatan dalam kurikulum dan doktrin itu adalah untuk mencegah masuknya ideologi terorisme ke anggota kepolisian.
Tito mengakui, ideologi terorisme bisa masuk ke siapa saja terlepas dari latar belakang seseorang. Tito mengibaratkan ideologi teror itu seperti narkotika dan bahan berbahaya.