Bom di Surabaya

BIADAB! Ayah Ajak Anak-Istri Ledakkan Bom Bunuh Diri. Polisi Amankan Satu Perempuan Terduga Teroris

Tim Densus 88 tengah menyergap terduga teroris. Berdasarkan informasi yang menyebar, korban 1 orang tertembak dan ditemukan 6 bom aktif.

Editor: Bebet I Hidayat
TribunJatim.com
Petugas menggiring seorang perempuan bercadar 

Serangan bom ke gereja di Surabaya ini ternyata dilakukan satu keluarga.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, ledakan bom di Surabaya dilakukan oleh keluarga Dita Supriyanto.

"Alhamdulliah, identifiksi sudah diketahui," kata Tito saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu(13/5/2018) petang.

"Pelaku satu keluarga yang melakukan serangan ke tiga gereja," lanjutnya.

Keluarga Dita Supriyanyo diketahui tinggal di kawasan Wonorejo, Rungkut, Surabaya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan peran Dita dan keluarga saat melakukan aski pengeboman.

Tito menuturkan, Dita menyerang Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno.

Ia naik mobil Avanza dan menabrakannya ke gereja hingga terjadi ledakan.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian saat konferensi pers di Media Center Polda Jatim, Senin (14/5/2018).
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian saat konferensi pers di Media Center Polda Jatim, Senin (14/5/2018). (TribunJatim.com)

Bom ternyata berada di dalam mobil.

"Ledakan di gereja jalan Arjuno yang paling besar," jelas Tito.

Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro Surabaya.

Ia datang ke gereja jalan kaki bersama dua anak perempuannya, yakni Fadhila Sari (12) dan Pamela Riskita (9).

Puji bersama dua anak perempuan masuk ke gereja dengan membawa bom bunuh diri.

Bom ditaruh di pinggangnya.

"Ciri sangat khas, korban rusak perutnya saja," terang Tito.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved