Sempat Ragukan Berita Sapi Ngorok di Tobu, Tim Dinas Peternakan TTS Temukan Fakta Mengejutkan Ini

Ketika disinggung terkait jumlah pasti sapi yang mati akibat diserang penyakit sapi ngorok, Benyamin mengaku saat ini tim masih mengumpulkan data.

Penulis: Dion Kota | Editor: Fredrikus Royanto Bau
pos kupang.com/dion kota
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS, Benyamin Billy 

Benyamin mengakui daerah Mollo termaksud Tobu merupakan daerah yang endemik diserang penyakit sapi ngorok.

Oleh sebab itu untuk memutus mata rantai penyakit tersebut, seluruh sapi di daerah Mollo harus divaksin. Selama ini, persentase sapi yang divaksinasi di daerah Mollo hanya berada di kisaran angka 60 hingga 70 persen.

Hal ini merupakan salah satu penyebab penyakit sapi ngorok masih setiap tahun menyerang ternak sapi di daerah Mollo.

Baca: Mantap! SMPK Sint Vianney Soe Gelar Pensi Sebagai Ajang Pengembangan Bakat Anak

Selain pemberian vaksin, di saat musim penghujan seperti saat ini para peternak diminta untuk memberikan perlakuan khusus kepada ternak sapi.

Pasalnya jika sapi dilepas di padang saat musim penghujan, anti body sapi akan menurun sehingga mudah diserang penyakit.

"Peternak harus proaktif jika ada petugas petugas kami yang melakukan pelayanan vaksin gratis. Jangan alasan sapi di padang sehingga sapi tidak diberikan vaksin.

Selama itu, saat musim penghujan sebaiknya sapi dikandangkan dan diberikan tambahan makanan sehingga anti body sapi meningkat," pungkasnya.‎ (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved