Merenda UNWIRA Sebagai "Center of Excellence"
Unwira Kupang kini mematrikan diri sebagai perguruan tinggi yang memenuhi standar nasional.
Penulis: Benny Dasman | Editor: Benny Dasman
Kerja sama luar negeri yang sedang dijalankan saat ini adalah Ceremony Comunity Outreach Program (COP) atau KKN. Wujudnya dalam bentuk pengabdian masyarakat, melibatkan mahasiswa dan dosen asing.
Program ini, misalnya, terfokus untuk masyarakat yang termarginalkan. Itu salah satunya. COP tahun 2018 ini melibatkan 10 orang dosen dan mahasiswa asing (5 orang dari Korea Selatan, 3 dari Taiwan dan 2 orang dari Singapura).
COP mempunyai nilai dan makna yang besar di mana mahasiswa mendapatkan pembelajaran baru dari masyarakat. Dengan demikian, ketika menjadi alumni dan bekerja sudah mendapat referensi berharga.
Almuni kita tersebar di mana-mana, bahkan hingga luar negeri. Kita tinggal aktifkan wadah ikatan alumni sebagai langkah untuk membangun jejaring kerja sama dengan para pengguna jasa Unwira.
Membangun jejaring sangat penting untuk menyiapkan pasar bagi penyerapan lulusan di pasar kerja dan sebagai sumber referensi untuk pembenahan mutu akademik. Para pengguna jasa dapat memberi masukan untuk kemajuan Unwira. Misalnya, pemikiran tentang kurikukum. Kita, misalnya, mengundang alumni di Timor Leste yang sudah menjadi menteri untuk berbagi pengalaman dan memberi masukan tentang perkembangan terkini di dunia perguruan tinggi. Ada juga alumni yang berkarya di Jerman, Belanda, Afrika, Amerika Latin dan negara lainnya. Kita bangun jejaring dengan lembaga tempat mereka bekerja untuk kerja sama dan sebagainya.
Unwira juga selalu berpartisipasi secara nyata dalam pelaksanaan pembangunan, melalui kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk pembangunan fisik, pendidikan dan pelatihan.
Pusat Keunggulan
Sebagaimana arah perguruan tinggi umumnya, target Unwira ke depan adalah mewujudkan keseimbangan antara konsep teoretis global dengan studi empiris atau studi kasus-kasus lokal. Ini sebagai prinsip belajar dan mengajar pada abad ke-21. Dosen Unwira hendaknya memanfaatkan ilmu pengetahuan yang telah ada untuk mempromosikan Pembelajaran Berbasis Siswa (Student Centered Learning).
Pun mahasiwa harus mengembangkan pemahaman dan berusaha menerapkan pengetahuan itu dalam konteks dunia nyata. Mahasiswa belajar lebih efektif, bila mereka sadar bagaimana mereka belajar serta tahu memonitor dan merefleksi tentang apa yang dipelajari.
Semua itu menuju pada apa yang disebut "Center of Excellence" (pusat keunggulan). Ini sebagai obsesi bersama, Yayasan Pendidikan Katolik Arnoldus (Yapenkar), semua staf, pimpinan serta segenap civitas akademika Unwira. Pembangunan kampus baru di Penfui, pengiriman sekelompok dosen untuk melanjutkan studi S2 dan S3, pengadaan sarana dan prasarana fisik yang memadai untuk menampung pertambahan mahasiswa yang terus meningkat, mutlak dilakukan.
Saya mengundang semua dosen, karyawan, sahabat, para donator, alumni dan para mitra untuk bersatu padu, aktif dan mendukung Unwira dalam mewujudkan "Center of Excellence" sebagai sumbangsih keilmuan yang nyata untuk membangun Flobamorata. Agar Unwira tetap menjadi menara ilmu pengetahuan.
Semoga semua orang berpartisipasi bersama kami dengan berbagai cara: dengan dukungan moral dan spiritual, dengan karya amal, donasi, beasiswa, dan lain-lain.
Mari kita terus bekerja keras dan berharap ke depan Unwira lebih maju, jaya dan berkelimpahan. Ut Vitam Habeant Abundantius! (advertorial)