Wanita Ini Dihajar Hingga Babak Belur Gara-gara Mencuri
Mei Watun, remaja berusia 15 tahun, dihajar hingga babak belur oleh massa.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Agustinus Sape
Mei: Kami Ada 4 Orang
Mei Watun menuturkan, saat beraksi, dirinya tidak sendirian. Selama ini ia melakukan aksi pencurian bersama tiga orang temannya, yakni Antika, Desi dan Safa atau biasa disapa nona ambon. Mereka semuanya perempuan.
“Saya tidak sendirian. Saya biasa (maksudnya mencuri) bersama Desi, Antika dan Nona Ambon,” tutur Mei ketika diinterogasi warga di lokasi kejadian dimana ia diringkus, Minggu (19/11/2017) sekitar pukul 12.00 Wita.
Disaksikan Pos Kupang, saat Mei diringkus, warga datang ke lokasi kejadian dengan membawa batu, kayu, dan lainnya. Ada juga yang memegang linggis. Warga datang untuk melihat dari dekat oknum perempuan yang selama ini diduga terlibat dalam sejumlah aksi pencurian di Lewoleba.
Mungkin karena tersulur emosi, ada warga yang berniat menelanjangi pelaku kemudian mengaraknya keliling kota. Cara itu dilakukan supaya oknum pelaku itu jera dan tidak mengulangi perbuatannya.
“Lebih baik pelaku ditelanjangi dan diarak keliling kota. Mungkin cara ini tidak baik, tapi lebih baik kita lakukan supaya memberi efek jera kepada pelaku. Pelaku mungkin menggunakan obat, karena walau dipukul berkali-kali tapi yang bersangkutan terlihat biasa-biasa saja,” tutur saksi mata.
Warga menuturkan, selama ini ada banyak barang yang hilang. Raibnya barang dari rumah mereka mungkin dicuri oleh pelaku bersama komplotannya.
Dugaan ini, tutur saksi mata, ada benarnya. Karena saat dikejar, pelaku malah lari ke tempat itu. Hal tersebut mengindikasikan kalau yang bersangkutan diduga telah mengetahui jalur jalan yang biasa dilalui. Olehnya, saat dikejar warga, oknum tersebut lari ke tempat itu untuk menyelamatkan diri.
Saksi mata menuturkan, saat diringkus, Mei membawa sebuah kantong kresek merah. Di dalam kantong itu ada beberapa jilbab. Jilbab itu diduga dibawa Mei untuk menghilangkan jejak manakala dirinya di kejar. (*)