Menjulang di Tengah Keterbatasan

Saat pelatda dan dua hari sebelum acara pelepasan para kenshi ke PON, saya minta agar semua kenshi potong rambut pendek supaya rapi dan standar

Editor: Agustinus Sape
Ferry Ndoen
POS KUPANG/FERRY NDOEN KEMPO - Ketua Kontingen NTT, Andre Koreh, seusai mengalungkan medali foto bersama atlet kempo peraih emas randori 60 kg, Maria Susanti Isabella, di Sabuga, ITB, Rabu (28/9/2016). 

NTT Emas, Perak, Perunggu
Tepat pukul 17.15 WIB, Sensei George Hadjoh SMS, "Kitong su dapat 3 emas dan 1 perunggu." "Syukur dan puji Tuhan." Itu balasan SMS saya. Dan, kenshi perebut medali emas itu, yakni Frengky Gawe dan Aldiani Deni (embu pasangan campuran yhudansa), Dani Rohi, Rizal Sobo, Brian Lomi, Ardi Buapuling (embu beregu putra). Berikutnya Jeaneth Dethan dan Nurhayati Alil (embu pasangan putri II/III Dan). Sedangkan medali perunggu direbut oleh embu pasangan campuran kyu kenshi oleh Dewinda Pinis dan Randaka Minfini.

Saya SMS ucapan selamat dan proficiat kepada Sensei Barnabas nDjurumana, S.H, koordinator pelatih dan pendiri Kempo NTT yang juga Ketua Harian Pengprov Perkemi NTT. Beliau merespons langsung SMS saya. "Itu karena karunia dan anugerah Tuhan pada kita. Sebagai anak-anak bisa berlatih sepenuh hati. Selanjutnya ini anak-anak ada tanya, sudah gunting rambut seperti mereka ko?" Saya jawab, sudah gunting rambut pendek seperti kenshi.

Saat pelatda dan dua hari sebelum acara pelepasan para kenshi ke PON, saya minta agar semua kenshi potong rambut pendek. Supaya rapi dan standar, kenshi contoh rambut pendek seperti ketua umum dan ketua harian.

Senin 26 September 2016, di Gedung Ganesha Budaya ITB Bandung, upacara penghormatan pemenang, tepat pukul 14.00 WIB, bendera NTT berkibar paling tinggi dengan merebut tiga emas satu perunggu. Namun saat itu, ada info menyedihkan, regu sepaktakraw NTT kalah. Berkuda angkat kaki. Tarung derajat tinggal satu atlet. Petinju putri andalan NTT, Maria Imaculata Loda, juga kalah. Tapi, tiga petinju, Atris Neolaka, Sherly Kase dan Angelina Niis masuk final.

Tanggal 28 September 2016 merupakan puncak dari semua pertandingan PON XIX 2016. Di hari terakhir ini, ada tiga atlet/kenshi NTT masuk final. Dalam pertandingan yang seru dan dahsyat, hasilnya mereka berhasil mempersembahkan tiga medali emas lewat Maria Susanti Isabela, Kristin Radjagukguk dan Jainudin Jati. Dengan kemenangan tiga kenshi ini, pada akhirnya atlet Kempo NTT mempersembahkan tujuh medali emas, satu perak dan lima perunggu.

Prestasi yang diperoleh ini mengantar Kempo NTT menjadi juara umum cabang Kempo PON XIX 2016. Ini sekaligus menjadi penentu perolehan medali di posisi 18 dari 34 provinsi di Indonesia. Kempo NTT sukses lampaui target perolehan medali. Kempo NTT sensasional dan spektakuler. Kempo NTT memberikan bukti, bukan janji.

"Kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan, kekuatan tanpa kasih sayang adalah kezaliman." Begitulah bunyi doktrin shorinji Kempo. Sebuah doktrin yang menjadi ruh sekaligus inti ajaran bagi para kenshi yang mendalami seni beladiri shorinji Kempo. Seni beladiri yang bercorak defensif, dilarang menyerang sebelum diserang.

Walaupun dari segi alokasi anggaran yang terbatas dan tergolong rendah, tidak dijadikan alasan untuk menyerah. Malah sebaliknya, dengan keterbatasn yang dimiliki, justru menjadi motivasi untuk meraih prestasi dalam PON XIX 2016. Kempo NTT sekaligus yang fantastis, ditetapkan oleh PB Perkemi, akan mewakili Indonesia untuk mengikuti kejuaraan dunia Kempo di California, Amerika Serikat, 13-17 Juli 2017.

Terima kasih kepada semua atlet PON XIX 2016, yang telah mengukir prestasi. Kepada atlet yang belum meraih medali, harus dievaluasi untuk motivasi lebih baik ke depan, karena ini adalah sukses yang tertunda. Terima kasih kepada Pemprov NTT, Gubernur NTT, Bapak Frans Lebu Raya, Ketua Harian KONI NTT, Bapak Frans Lebu Raya, para sponsor dan donatur, orangtua atlet, pers, pelatih dan ofisial yang telah mengharumkan nama NTT di pentas nasional. Salam Indonesia Raya.*

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved