Nyepi dan Gerhana Matahari
Nyepi dirayakan dalam bentuk antara lain tidak menyalakan lampu (amati geni) selama 24 jam
Warga Hindu di Pulau Bali memperingatinya dengan sempurna, listrik PLN dipadamkan, bandara internasional I Gusti Ngurah Rai ditutup, demikian juga pintu masuk ke Bali lewat laut, semua penyiaran TV dan radio dihentikan, semua kendaraan roda dua dan roda empat tidak boleh ke luar, kecuali kendaraan ambulans dan kendaraan TNI/POLRI, para wisatawan tetap nongkrong di hotel, seluruh jalanan sepi yang dijaga oleh Pecalang (laskar pengamanan adat/lokal).
Nyepi yang menghentikan aktivitas kehidupan selama sehari, berimplikasi pada tidak digunakannya energi karena pabrik dan segala kendaraan sebagai alat transportasi tidak beroperasi. Dampaknya adalah rendahnya emisi CO2 sehingga penting bagi penyelamatan bumi dari ancaman pemanasan global.
Nyepi Konsisten Meneyerukan Perdamaian
Semua hari keagamaan sarat makna agar umat masing-masing kembali ingat dan sadar untuk hidup lebih bermakna sesuai dengan ajaran agama, atau agar manusia hidup di jalan Tuhan. Mengapa perdamaian penting? Beberapa karakter manusia yang elementer seperti kejujuran dan kedamaian memang mahal di bumi.
Dalam diri manusia secara individual juga kedamaian itu sulit karena ada konflik batin, kehidupan di dalam keluarga juga ada konflik, di masyarakat ada konflik, dalam konteks negara juga ada konflik, demikian juga di dunia yang dinamis ini konflik terjadi antar negara.
Kini di kawasan Laut Cina Selatan, konflik di Timur Tengah, konflik di beberapa negara Afrika, gejolak kejahatan Narkoba di beberapa negara Amerika Latin, dan kontak senjata di berbagai negara bagian di AS marak, gerakan terorisme di banyak negara termasuk Indonesia. Eropa yang kebanjiran lebih dari satu juta jiwa berasal dari negara-negara yang mengalami konflik di Timur Tengah dan Afrika, menimbulkan masalah sendiri di Eropa.
Damai menjadi langka dan mahal. Dalam konteks itulah Hindu konsisten menyerukan perdamaian secara global, yang dikembangkan dari kegiatan lokal keagamaan, memanjatkan doa-doa melalui mecaru dan sembahyang taur kesanga, tahun agung. Ajaran dharma yang fundamental untuk mewujudkan toleransi, kasih, harmoni kerukunan dan perdamaian sejati antara lain, tat twam asi, tri kaya parisudha, tri hita karana.
Menyembah Tuhan, menghormati dan menghargai sesama, menjaga dan merawat lingkungan hidup adalah inti filosofi tri hita karana, niscaya perdamaian dan kedamaian terwujud.
Dalam sejarahnya hari Nyepi adalah hari kemenangan mewujudkan perdamaian melawan nafsu angkara murka, nafsu berkuasa, nafsu bermandi harta.
Atas perjuangan Maharaja Kaniskha dari Dinasti Khusana di India, di mana pada masa-masa sebelumnya kawasan India Selatan penuh konflik dan teror, perang merebut wilayah dan kekuasaan yang bernuansa suku-suku bangsa, etnik, ras dan agama. Hari penobatannya itu ditetapkan menjadi penanggalan Tahun Saka yakni 78 Masehi, yang dirayakan sebagai hari raya Nyepi.
Kita berharap dalam diri kita, di lingkungan sekitar kita, di daerah kita, NTT, di negara kita bahkan di seluruh dunia dapat terus dirasakan hidup damai. Ketika orang Hindu bersembahyang, doa penutup yang selalu dan pasti diucapkan adalah Om Santhi, Santhi, Santhi, artinya, Tuhan Sang Maha Pencipta alam semesta, melimpahkan rasa damai di hati, damai di dunia dan damai selama-lamanya, astungkara.
Perayaan Nyepi di Kupang
Di Kupang Nyepi (9/3) dirayakan oleh umat Hindu, mengikuti tradisi keagamaan yang disesuaikan berdasarkan desa (tempat), kala (waktu) dan patra (keadaan), masing-masing melakukan 4 larangan (catur brata penyepian).
Esok harinya (10/3) dikenal dengan Ngembak Geni, diisi dengan kegiatan simakrama (silaturahmi) saling berkunjung untuk meneguhkan komitmen persaudaraan, kekeluargaan dan saling memaafkan, dan berharap di tahun mendatang akan jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Untuk menyemarakkan perayaan Nyepi ini telah dipasang spanduk dan baliho Nyepi di beberapa tempat, juga akan digelar perayaan Dharma Santhi Hari Raya Nyepi ditingkat Kota Kupang.
Agenda keseluruhan yang merupakan rangkaian hari raya Nyepi kali ini di Kota Kupang adalah Melasti, tanggal 6 Maret, Taur Kesanga, 8 Maret, Nyepi Sipeng 9 Maret, Ngembak Geni diisi dengan kegiatan Simakrama atau silaturahmi 10 Maret, bakti sosial, membersihkan Taman Nostalgia dan donor darah serta kunjungan ke beberapa panti asuhan berbagai agama pada 13 Maret. Dan, perayaan Dharma Santhi Kota pada 19 Maret 2016 direncanakan di rujab Wali Kota Kupang. Selamat Hari Nyepi Tahun Saka 1938, Swasti Nawa Isaka Warsa 1978.*