Klaim Belum Dibayar, Belasan Nasabah AJB Bumi Putra Mengamuk di Maumere
Belasan nasabah Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putra 1912, Senin (11/3/2019) pagi mengamuk di Kantor AJB Bumi Putra Maumere, Kelurahan Kabor,
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan Pos-kupang.com, Eginius Mo’a
POS-KUPANG.COM, MAUMERE---Belasan nasabah Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putra 1912, Senin (11/3/2019) pagi mengamuk di Kantor AJB Bumi Putra Maumere, Kelurahan Kabor, Kecamatan Alok, Kota Maumere, Pulau Flores,Propinsi NTT.
Kehadiran mereka menagih pembayaran kliam asuransi yang telah jatuh tempo sejak tahun 2018,tetapibelum menerima klaimnya hingga kini.
Nasabah AJB Maumere, Minggus D.Gajon, mengakui jatuh tempo kontrak telah berakhir 1 Juli 2018 dengan uang pertanggunggan Rp 7 juta. Namun hingga bulan Maret 2019, ia belum menerima kepastian pembayaran klaim akhir masa kontrak.
“Setiap kali kami datang, hanya dimintai tunggu dan tunggu. Sampai hari kami tidak dibayar.Tempo hari kalau kami terlambat bayar, kena denda. Sekarang malah terbalik, sudah habis kontrak uang tidak dibayar,” sesal Minggus.
Nasabah lainnya, Ferdinandus Aryanto,S.Ag. mengikuti program mitra guru bersama tujuh rekan guru SDK Nanga, Kecamatan Lela mengalami nasib serupa. Jatuh tempo kontrak berakhir 13 September 2018,namun nilai klaim Rp 13.636.251, tak kunjung diterima.
• Hujan Badai Terjang Kota Kupang: Pemkot Kupang Bantu Tenda untuk Korban Bencana
“Kami sudah bolak-bolak datang ke sini, tapi tidak jelas kapan uang kami akan dibayar,” ujar Yanto.
Yobis Sadipun mengakui klaim kontrak Rp 22 juta telah berakhir tanggal 22 Desember 2018, meski hingga kini tak ada kejelasan kapan kliam akhir kontrak akan diselesai.
“Setiap saat kita datang ke sini, jawaban yang diberikan tidak selesaikan masalah. Tidak tahu sampai kapan klaim ini akan dibayar,” kata Yobis.
Kehadiran nasabah setiap hari ke Kantor AJB Cabang Maumere diterima baik karyawan. Mereka hanya bisa menjelaskan bahwa prosesnya pembayaran akhir masa kontrak ditagani seluruhnya oleh manajemen pusat.Semua protes dan keluhan disampaikan ke Jakarta. Berbagai pemberitahuan dan penjelasan juga ditempelkan di pintu masuk kantor tidak memuaskan nasabah. *)
