Berita Kabupaten Sikka Terkini
Utamakan Listrik, Gubernur NTT Bahas Ulang Jembatan Palmerah
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menghendaki rencana pembangunan jembatan Palmerah di Flores Timur dievaluasi kembali.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo'a
POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Desain pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah untuk menyatukan Pulau Flores dan Adonara bakal molor lagi. Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menghendaki rencana pembangunan jembatan ini dievaluasi kembali.
Menurut Viktor, perubahan desain dilakukan untuk mengutamakan pemanfaatan bangunan. Dibutuhkan segera listrik dari arus laut Selat Gonsalu untuk menggerakkan industri pariwisata, penerangan bagi masyarakat dan usaha sektor perikanan.
"Saya ajak Bupat Flores Timur dan semua terkait dari NTT bertemu Kementerian PU dan pihak Belanda. Ini bukan salah juga Pak Frans (Frans Lebu Raya, mantan Gubernur NTT). Saya melihat kepada pemanfaatan dengan anggaran sangat besar," ujar Viktor dalam rapat kerja dengan utusan kepala desa dan camat dari Kabupaten Lembata, Flores Timur dan Sikka di Pulau Flores, Sabtu (24/11/2018) siang di Aula Sikka Convention Center (SCC) Kota Maumere.
Baca: Tiga Petinju Belu Raih Emas
Viktor mempertanyakan kebutuhan warga akan akses melalui Jembatan Palmera. Apakah aktivitas ekonomi sangat tinggi sehingga mendesak dibangun jembatan?
Baca: Tumbuhkan Minat Anak, Dispora NTT Gelar Festival Kids Olahraga
Ia mengatakan yang utama dibangun fasilitas pembangkit listrik tenaga laut. Pasokan listrik memberi manfaat langsung kepada masyarakat untuk penerangan dan industri. Sedangkan jembatan kalaupun dibangun, Viktor menghendaki didahulukan tiang-tiang jembatan.
"Kalau pada saatnya kebutuhan jembatan sudah mendesak sekali pemerintah bisa lanjutan. Biayanya lebih murah," tandas Viktor. (*)