Yuk Cek Sebabnya Mengapa Gubernur Frans Lebu Raya Mengaku Trauma Terhadap Kegiatan Groundbreaking
Setelah groundbreaking, investor tidak memanfaatkan lahan tersebut dan dibiarkan bertahun-tahun, tidak bisa dimanfaatkan untuk lain
Penulis: Hermina Pello | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Hermina Pello
POS-KUPANG. COM, KUPANG - Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya mengaku trauma dengan kegiatan groundbreaking yang dilakukan oleh investor.
Hal ini terjadi karena setelah groundbreaking, investor tidak memanfaatkan lahan tersebut dan dibiarkan bertahun tahun, tidak bisa dimanfaatkan untuk lain.
Dengan kejadian seperti ini, Gubernur NTT, Drs Frans Lebu Raya mengaku pemerintah NTT saat ini sangat ketat dalam memberikan izin, kalau dalam satu tahun tidak dimanfaatkan maka izin dicabut.
Baca: Kundrat Mantolas Bantah Meminta Uang Kepada RK, Pelaku Penculikan Anaknya
"Saya trauma dengan groundbreaking. Saya pernah diundang untuk groundbreaking urus seterusnya di Belu, saya tidak mau ke sana tapi dibujuk.
Setelah saya ikut groundbreaking ternyata beberapa tahun kemudian investor itu datang lagi dan minta izin. Saya bilang bukankah waktu itu di Belu.
Dan dia mengatakan mereka berpisah dan minta izin lagi. Memang butuh waktu untuk berikan izin untuk melihat keseriusan investor, " kata pada saat dialog dengan investor dan groundbreaking NTT Fair di Bimoku, Kelurahan Lasiana, Rabu (30/5/2018) sore.
Baca: Ketua LPA NTT Kecam Penculik Anak: Ini Pelanggaran HAM Berat, Bisa Diancam 12 Tahun Penjara
Pemprov NTT menurutnya agak galak dalam hal ini karena tidak mau tanah disandera berpuluh tahun dan tidak diapa-apakan.
"Kita agak ketat untuk urusan waktu. Kalau satu tahun tidak ada aktivitas, izin kami cabut,"katanya
Terkait dengan investasi, salah satu investor yang hadir pada kesempatan ini yakni Rusni Kartina dari
PT Sentosa Anugerah Sejahtera yang menanam cengkeh mengatakan usaha cengkeh di Sumba Timur dan memang agak sedikit sulit karena alam tapi sekarang ini sudah ada titik terang dan akan dijalani secara komersial.
Selain itu juga dia saat ini investasi garam di TTS dan TTU untuk garam sudah dapat izin lokasi 1388 ha dan sekarang izin lokasi sudah keluar tapi ada tahapan izin pesisir dan lainnya.
Baca: Golkar NTT Nilai Gubernur NTT Belum Berhasil. Ini Alasannya
Setiap tahap demi tahap berkelanjutan tapi butuh waktu yang cukup lama. Dan hadapi masyarakat adat yang cukup kompleks. Menurutnya untuk proses di TTU juga dapat lahan tapi terpencar bahkan ada satu lokasi terpencar dengan luas 3,7 ha.
"Mohon dukungan dengan antusias membangun Indonesia melalui NTT," katanya
Secara terpisah, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi NTT, Ir Semuel Rebo usai acara pertemuan dengan investor dan Groundbreaking NTT Fair di Bimoku, Kelurahan Lasiana, Rabu (30/5/2018) mengatakan pemerintah telah memberikan tim yang tim percepatan kemudahan berusaha yang diketuai Sekda NTT dan tim ini dari lintas sektor untuk mengkaji dan memetakan kesulitan, hambatan yang dihadapi. (*)
Baca: Wabup Flotim Agus Boli Panen Perdana Bawang Merah Poktan Ago Tena Adonara
Baca: VIDEO: Penangkapan Pelaku Ketiga Penculikan Anak Jaksa