Timor Tengah Utara Terkini

ITB Dorong Kemandirian Tani Melalui Teknologi Solar Water Pump di Desa Lokomea  

Teknologi Solar Water Pump melalui DPMK bersama Universitas Timor (Unimor) melaksanakan program dengan tema Solar Water Pump.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Apolonia Matilde
POS-KUPANG.COM/HO
RESMIKAN - Dosen ITB dan Unimor bersama Kades Lokomea dan warga saat peresmian fasilitas Teknologi Solar Water Pump di Desa Lokomea, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). 

Salah satu anggota tim, Dr. Epin Saepudin, M.Pd mengatakan, ITB berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat melalui program monitoring berkala agar sistem pompa air tenaga surya tetap berfungsi optimal dan dapat dijadikan model penerapan teknologi berkelanjutan di daerah 3T lainnya.

 “Kami percaya bahwa desa bisa menjadi pusat inovasi, selama masyarakat dilibatkan dan diberdayakan,” tutup.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tani tentang sistem irigasi ramah lingkungan berbasis tenaga surya yang memberikan manfaat langsung melalui penerapan pompa air tenaga surya sebagai solusi pengairan pertanian di musim kering.

"Dan juga bertujuan mendorong kemandirian dan kepedulian masyarakat dalam merawat serta mengembangkan sistem irigasi berkelanjutan untuk mendukung diversifikasi tanaman dan peningkatan kesejahteraan petani," ucapnya.

Melalui kegiatan ini, ITB berharap dapat menciptakan model pemberdayaan berbasis teknologi yang dapat direplikasi di desa-desa lain di Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ITB yang bekerja sama dengan UNIMOR di Desa Lokomea menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dapat menghasilkan solusi konkret bagi permasalahan lokal. Dengan memanfaatkan energi terbarukan melalui teknologi solar water pump, masyarakat kini memiliki akses air yang lebih stabil untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan bersama.

Sementara itu, Kepala Desa Lokomea, Gabriel Manehat menyampaikan terima kasih kepada ITB yang telah menghadirkan inovasi tepat guna di wilayah mereka. 

“Kami sangat terbantu dengan adanya pompa air tenaga surya ini. Sekarang petani bisa mengairi lahan tanpa harus menunggu hujan. Ini membawa harapan baru bagi kami di Lokomea,” ujarnya. 

Air yang disedot dari pompa tersebut sudah mengalir ke lahan pertanian warga. Air tersebut akan dimanfaatkan untuk menanam berbagai komoditas seperti jagung, sayuran, dan kacang-kacangan.

Ia mengapresiasi kerja sama lintas disiplin ITB yang tidak hanya membawa teknologi, tetapi juga memberi semangat dan motivasi baru bagi warga untuk lebih mandiri dalam pengelolaan sumber daya alam mereka. 

"Masyarakat Desa Lokomea menyambut baik kehadiran Tim ITB," ucapnya.

Banyak warga bangga karena Desa Lokomea menjadi lokasi penerapan teknologi dari perguruan tinggi ternama. Dengan adanya pompa air tenaga surya, petani kini memiliki peluang lebih besar untuk menanam lebih dari satu kali dalam setahun. 

“Dulu kami hanya bisa menanam saat musim hujan. Sekarang air bisa dipakai kapan saja, jadi kami bisa tanam padi dan kacang lebih sering,” lanjut Gabriel.

Selain manfaat ekonomi, kegiatan ini juga memberikan dampak sosial berupa meningkatnya semangat gotong royong antar warga dalam menjaga dan mengelola fasilitas yang telah dibangun bersama.

Pemerintah desa berharap agar kerja sama dengan ITB dapat terus berlanjut di masa mendatang, tidak hanya dalam bidang pertanian, tetapi juga di sektor lain seperti pengelolaan air bersih, pendidikan, dan energi terbarukan. (bbr)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved