Gelar Pengabdian Masyarakat, ITB Kenalkan Potensi Endapan Mangan dan Emas Bagi Warga Desa Naunu

Ia berharap dengan hadirnya tim ITB, pemerintah, dan pihak terkait lainnya, masyarakat bisa mendapatkan pendampingan yang baik agar pengelolaan tambang dapat dilakukan secara legal dan memberi manfaat ekonomi bagi warga.

 “Kami berharap ada jalan keluar agar tambang bisa dibuka kembali dan hasilnya dirasakan masyarakat,” katanya.

Baca juga: ITB dan KKP Perkuat Peran Perempuan Sabu Raijua Lewat Kebun Bibit Rumput Laut Adaptif Iklim

Sebagai informasi, kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari program kegiatan Pengabdian Masyarakat Skema Bottom-Up DPMK Tahap Ke-2 Tahun 2025, yang dilaksanakan pada 18 September hingga 31 Oktober 2025. 

Tim ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pengabdian, Prof. Syafrizal, dengan anggota terdiri dari, Arie Naftali Hawu Hede, Ph.D selaku Ketua Program Studi Magister Rekayasa Pertambangan ITB, Dr.Eng.Tomy Alvin Rivai, Dosen di Program Studi Rekayasa Pertambangan ITB, serta mahasiswa S2 dan S3 Rekayasa Pertambangan ITB.

Tak hanya di Desa Naunu, tim ITB juga menggelar kegiatan serupa di SMA Negeri 1 Fatuleu pada Selasa, 29 Oktober 2025, dengan fokus memberikan edukasi kepada siswa  tentang potensi sumber daya mineral dan pentingnya pengelolaan tambang yang ramah lingkungan.

Rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ITB ini diharapkan menjadi langkah awal bagi pengembangan potensi sumber daya mineral di Kabupaten Kupang serta membuka peluang kemitraan baru antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat lokal.(nov) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS