NTT Terkini

Hari Pangan Sedunia 2025 di Kupang, Gereja dan Pemerintah Bergandengan Wujudkan Ketahanan Pangan

pangan adalah hak dasar yang harus diperjuangkan dengan kesadaran akan kewajiban kolektif.

Editor: Ryan Nong
POS.KUPANG/ALEXANDRO NOVALIANO DEMON PAKU
HPN 2025 - Foto bersama saat acara pembukaan rangkaian kegiatan Hari Pangan Sedunia 2025 di Balai Pelatihan Peternakan Kupang, Noelbaki, Senin (27/10/2025).  

laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Alexandro Novaliano Demon Paku. 


POS-KUPANG. COM, OELAMASI - Keuskupan Agung Kupang resmi membuka rangkaian kegiatan Hari Pangan Sedunia 2025 di Balai Pelatihan Peternakan Kupang, Noelbaki, Senin (27/10/2025). 

Pembukaan acara secara resmi dilakukan oleh Vikjen Keuskupan Agung Kupang, RD. Krispinus Saku, menandai dimulainya rangkaian kegiatan  yang akan berlangsung selama tiga hari berpusat di Paroki St. Simon Petrus, Tarus, Kabupaten Kupang. 

Dengan mengusung tema “Hak Atas Pangan untuk Kehidupan dan Masa Depan yang Lebih Baik”, ini menegaskan bahwa pangan bukan sekadar urusan konsumsi, tetapi martabat manusia dan panggilan iman.

Dalam sambutan pembukaan, Vikjen KAK  RD. Krispinus Saku, menegaskan bahwa pangan adalah hak dasar yang harus diperjuangkan dengan kesadaran akan kewajiban kolektif.

Baca juga: Pengadilan Militer Kupang Siapkan Layar TV untuk Warga Ikuti Sidang Perdana Kematian Prada Lucky

“Hak atas pangan akan adil ketika kita juga menjalankan kewajiban menghadirkan pangan bagi sesama. Hari pangan tidak boleh hanya jadi momentum, tetapi monumen hidup dalam gerakan sehari-hari,” ujarnya.

Ia mengajak seluruh elemen  gereja, pemerintah, keluarga, petani, dan generasi muda untuk membangun ketahanan pangan berbasis kolaborasi, bukan sekadar seremoni.

Gerakan pangan, menurutnya harus dimulai dari kesadaran rumah tangga dan diperkokoh dengan gotong royong lintas sektor demi masa depan generasi yang lebih bermartabat.

Dalam kesempatan itu juga, Pastor Paroki St. Simon Petrus Tarus, Romo Dion Klau, menegaskan bahwa gereja tidak tinggal diam dalam urusan pangan.

“Di Paroki Tarus, kami sudah memulai gerakan konkret di tingkat basis, membagikan benih, memanfaatkan lahan kecil, menanam cabe, terong, dan berbagai lainnya, hal ini tentu untuk membangun kembali kesadaran mencintai pangan lokal bergizi, ” ujarnya.

Ia menyampaikan, Paroki Tarus yang mencakup Desa Mata Air dan Noelbaki memiliki basis kuat di pertanian dan peternakan, sehingga gereja memanfaatkan kekuatan lokal untuk edukasi nyata, bukan hanya wacana.

Rangkaian kegiatan HPS akan berlangsung dengan melibatkan peserta di Paroki-paroki yang ada di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, bahkan peserta dari luar daerah pun juga turut berpartisipasi.

Diketahui bahwa para peserta akan melaksanakan praktek lapangan di Kebun Keuskupan Agung Kupang, dengan pelatihan pembuatan pupuk organik, pestisida alami, pakan ternak, serta simulasi olahan pangan lokal siap konsumsi. 

Akan digelar juga panen simbolis padi seluas 1,5 hektare, yang dijadwalkan dihadiri Bupati Kupang dan Kapolres Kupang.

Salah satu peserta, Anton Masneno dari Paroki St. Yohanes Pemandi Buraen, menyampaikan rasa syukurnya atas kegiatan ini.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved