Flores Timur Terkini
BPK RI Perwakilan Provinsi NTT Fokus Audit Proyek Stadion Ile Mandiri Flores Timur
Fidelis juga diberi kabar bahwa proyek stadion meninggalkan banyak utang material dan sewa kos milik warga di Larantuka, Kabupaten Flores Timur
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- Tim khusus dari BPK RI Perwakilan Provinsi NTT saat ini tengah fokus melakukan Audit proyek Tribun Stadion Ile Mandiri senilai Rp 1,6 miliar di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Kabar ini diungkap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PKO Flores Timur yang menangani proyek Stadion Ile Mandiri, Fidelis Tokan, saat diwawancara pada Selasa, 14 Oktober 2025.
"BPK sementara agendakan audit proyek itu, mereka sekarang ada di sini Larantuka," kata Fidelis.
Terkait kehadiran tim BPK ini, POS-KUPANG.COM masih berusaha menggali informasi dari pihak BPK RI Perwakilan NTT terkait hasil audit fisik proyek itu.
Fidelis mengungkapkan, proyek tribun stadion dikerjakan sejak 2024 dan baru selesai pada 10 September 2025.
Baca juga: Proyek Stadion Ile Mandiri Flores Timur Menyisahkan Utang Material hingga Sewa Kos
Dia mengaku sesuai kalender kerja, proyek itu seharusnya berakhir di tanggal 31 Desember 2024, tahun lalu.
"Paket ini kan terbawa dari tahun lalu, 2024. Nanti kalau hasil auditnya seperti apa baru kami lakukan realisasi dana," ucapnya.
Karena masih diaduit, katanya, realisasi dana proyek ke CV Mustika Budi yang mengerjakan proyek itu pun terhambat.
Sejauh ini dananya baru 60 persen di termin pertama yang sudah cair beberapa bulan lalu.
"Realisasi dana termin pertama 60 persen, karena progres fisik harus 65 persen ke atas. Yang berikutnya termin 75 persen sampai 100 persen, kita belum layani karena baru PHO dan sekarang ini sementara diagendakan audit fisik oleh BPK," pungkasnya.
Baca juga: Tukang Ikut Pesta, Proyek Stadion Stadion Ile Mandiri di Flores Timur Rp 1,6 Miliar Terhenti
Fidelis juga diberi kabar bahwa proyek stadion meninggalkan banyak utang material dan sewa kos milik warga di Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
"Itu tanggungjawab penyedia," tandasnya.
Dia memberi nomor kontak rekanan CV Mustika Budi, Yoyo, namun nomor handphonenya di luar jangkauan atau tak aktif.
Pemilik rumah sewa di Larantuka, mengaku para tukang pergi tanpa membayar uang sisa sebesar Rp 4.000.000. Para tukang proyek itu tinggal di rumahnya sejak Oktober 2024.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.