48 Paguyuban Ikut Karnaval Budaya Festival Golo Curu
Festival ini tetap memberikan kontribusi bagi bergeraknya perekonomian terutama sektor UMKM, terutama sektor makanan minuman dan tenunan
Penulis: Robert Ropo | Editor: Sipri Seko
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, RUTENG - Festival Golo Curu Bunda Maria Ratu Rosari yang digelar Keuskupan Ruteng bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai, Senin (6/10) berlangsung meriah. Defile dan karnaval budaya berlangsung dari lapangan Natas Labar Kota Ruteng menuju pelataran Gereja Katedral Ruteng.
Puluhan paguyuban dari berbagai daerah termasuk kelompok agama. Masing-masing paguyupan mengenakan busana khas daerah masing-masing. Begitu kelompok agama mempertunjukkan kesenian dan lain sebagainya. Setiba di depan panggung kehormatan, masing-masing paguyupan menampilkan budaya seperti tarian, musik tradisional dan lain sebagainya sesuai tradisi dan budaya mereka.
Selanjutnya dilakukan tarian kolosal Maria Ratu Rosari dan Ritus Kopi yang dibawakan para pelajar di Kota Ruteng di pelataran Gereja Katedral Ruteng. Para peserta dengan mengenakan busana Manggarai berupa kain dan selendang songke mampu menghibur ribuan pasang mata yang hadir dalam festival itu.
Bupati Manggarai, Herybertus GL Nabit mengatakan, Pemerintah Kabupaten Manggarai berterimakasih karena terlibat mendukung Keuskupan Ruteng dalam pelaksanaan festival Golo Curu. Menurutnya, festival Golo Curu yang kini memasuki tahun ke-4 terlihat terus membaik.
Karena itu, Hery berharap, festival ini selain bertujuan untuk rohani dan budaya, tetapi juga festival ini tetap berkontribusi untuk perekonomian masyarakat. "Kita berharap bahwa selain untuk tujuan rohani dan budaya, Festival ini tetap memberikan kontribusi bagi bergeraknya perekonomian terutama sektor UMKM, terutama sektor makanan minuman dan tenunan," ujar Hery.
Ketua Umum Panitia Festival Golo Curu, Yosefus Nono, menerangkan, rangkaian festival Golo Curu hari ini dilaksanakan karnaval budaya. Karnaval budaya ini berlangsung dari Lapangan Natas Labar dan finish di pelataran Gereja Katedral Ruteng. Dikatakan Nono, sebanyak 48 paguyupan yang datang dari berbagai daerah di NTT dan luar NTT ikut dalam karnaval budaya ini. Pasca karnaval budaya dilanjutkan dengan tarian kolosal Maria Ratu Rosari dan Ritus Kopi yang dibawakan oleh 100 orang pelajar. Penampilan peserta didik dalam tarian kolosal ini menghipnotis para penonton yang hadir.
Nono menerangkan, lingkaran biji rosario yang memantulkan kesatuan orang Manggarai dengan yang Ilahi, dengan komunitas adatnya serta dengan alam semesta. Selain itu, ritus tuk kopi (tumbuk kopi) dan inung kopi weru (menikmat seduhan kopi yang baru) mengungkapkan suka cita perjuangan hidup orang Manggarai, yang berakar dalam hadiah kehidupan Sang Khalik yang dilakoni dalam kebersamaan dan persaudaraan (nai ca anggi, tuka ca leleng).
Ritus kopi dalam tani kolosal Maria Ratu Rosari kemudian dibingkai dalam momentum menikmati seribu cangkir kopi yang diikuti oleh aneka kelompok etnis, agama, utusan paroki dan representasi masyarakat dari segala kelompok usia. (rob)
Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS
Festival Golo Curu Bunda Maria Ratu Rosari
Bupati Manggarai
Maria Ratu Rosario
Gereja Katedral Ruteng
POS-KUPANG.COM
Dewan Adat Papua Kecam KKB yang Tewaskan Tujuh Warga Pendulang Emas |
![]() |
---|
Romo Leo Mali Serahkan Amicus Curiae ke PN Kupang, Suara Moral Melawan Impunitas |
![]() |
---|
Polisi Imbau Warga Tak Mendulang Emas di Pedalaman Yahukimo |
![]() |
---|
Kasus HIV AIDS di Kota Kupang Tembus 2.529 Orang, Terbanyak Usia Produktif dan Ibu Rumah Tangga |
![]() |
---|
Lirik Lagu Kasih Ami Lau Ata Nian , lagu Daerah NTT dari Maumere -Sikka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.