KKB Papua
Dewan Adat Papua Kecam KKB yang Tewaskan Tujuh Warga Pendulang Emas
Adapun pembantaian yang dilakukan di Yahukimo menambah daftar panjang aksi kejahatan kemanusiaan di Papua.
POS-KUPANG.COM, YAHUKIMO - Ketua Dewan Adat Yahukimo, Yonas Wakerwa, mengutuk keras aksi biadab Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau yang juga disebut Kelompok Kriminal Bersenjata Papua (KKB Papua) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Adapun pembantaian yang dilakukan di Yahukimo menambah daftar panjang aksi kejahatan kemanusiaan yang mereka lakukan di Tanah Papua.
"Ini bukan perjuangan, ini kebrutalan yang tidak beradab. Kalau OPM bilang berjuang untuk rakyat Papua, maka seharusnya meteka melindungi rakyat, bukan membantai mereka. Perbuatan ini kejam dan biadab," ujar Wakerwa.
Baca juga: Cerita Yohanes Bouk, Pendulang Emas yang Selamat dari Keganasan KKB Papua
Senada, tokoh adat Papua, Musa Heluka, menyebut aksi pembantaian yang dilakukan oleh OPM Kodap XVI Yahukimo ini sangat melukai Orang Asli Papua (OAP). Mengingat dua dari tujuh korban yang ditemukan telah tewas dengan kondisi yang sangat mengenaskan, adalah penduduk asli Yahukimo.
"Lebih mengejutkan lagi, Sebby Sambom yang mengaku sebagai juru bicara TPNPB-OPM, menyuarakan hasutan secara terbuka agar OPM tidak segan untuk melakukan pembunuhan terhadap masyarakat asli Papua," kata Heluka, Minggu (5/10/2025).
Menurut dia, hal ini sangat memalukan, mengingat OPM yang mengaku memperjuangkan Papua, justru membunuh anak-anak Papua sendiri. Karenanya, lanjut dia, OPM sudah tidak punya alasan lagi untuk membenarkan kekerasan ini.
Adapun KKB Papua kembali melakukan aksi teror yang disertai pembunuhan. Kali ini, tujuh orang warga Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, menjadi korban kekejian gerombolan bersenjata tersebut.
Mereka awalnya membunuh dua pendulang emas di Jalan Poros Kampung Bingki. Mereka lalu membantai tiga warga di Kali Kulim, Distrik Seradala, dan dua korban lainnya di Camp Ekskavator Kali 1, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.
Berikut daftar korban tewas di Yahukimo:
1. Desen Domungus, dievakuasi pada tanggal 26 September 2025 dari Kampung Bingki, Distrik Seradala
2. Maselinus, dievakuasi pada 26 September 2025 dari Kampung Bingki, Distrik Seradala
3. Roberto Agama alias Obet, dievakuasi pada 1 Oktober 2025 dari Kali I/Kali Kulum, Distrik Seradala
4. Unu, dievakuasi pada 1 Oktober 2025 dari Kali I/Kali Kulum, Distrik Seradala
5. Marsel alias Unus, dievakuasi pada 1 Oktober 2025 dari Kali I/Kali Kulum, Distrik Seradala
6. Andika, dievakuasi pada 2 Oktober 2025 dari Camp Ekskavator Kali I, Distrik Seradala
7. Fikram, dievakuasi pada 2 Oktober 2025 dari Camp Ekskavator Kali I, Distrik Seradala. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.