Timor Tengah Utara Terkini

Bantuan Sumur Bor YFMG di Maumolo Masuk Finishing, Warga Sebut Wajah Baru Pertanian Mulai Tampak 

Bernadus Obe, menyebut bantuan sumur bor dari Fransiskus Go melalui Yayasan Felix Maria Go (YFMG) melahirkan wajah baru bagi dunia pertanian.

|
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Apolonia Matilde
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
BAK PENAMPUNG - Para tukang saat sedang menuntaskan pembangunan bak penampung sumur bor bantuan Yayasan Felix Maria Go (YFMG), Senin (29/9/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 


POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Warga RT 16, Kampung Maumolo, Kelurahan Bansone, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Bernadus Obe, menyebut bantuan sumur bor dari Fransiscus Go melalui Yayasan Felix Maria Go (YFMG) melahirkan wajah baru bagi dunia pertanian di wilayah tersebut.

Pasalnya, selama ini warga setempat kesulitan memperoleh sumber air bersih.

"Jangankan untuk siram sayur dan tanaman, air untuk kebutuhan sehari-hari saja kami pake beli," ujarnya saat ditemui Pos Kupang, Senin (29/9).

Dikatakan Bernardus, selama ini demi mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, warga terpaksa merogoh kocek pribadi untuk membeli air dari mobil tangki seharga Rp 80.000 sampai Rp 90.000. Air yang dibeli dari mobil tangki tersebut bisa digunakan lebih dari satu pekan.

Di tengah situasi ekonomi masyarakat setempat yang kurang menentu, Bernadus menyebut biaya membeli air dari mobil tangki tersebut sangat mahal. 

Meskipun demikian, mereka mengaku bersyukur karena jarak antara sumber air yang diambil mobil tangki dan pemukiman warga cukup dekat. Hal ini menyebabkan biaya masuk kategori wajar.

Ia menjelaskan, warga Desa Maumolo sekitar 10 sampai 15 tahun silam adalah tulang punggung penyuplai tanaman hortikultura untuk masyarakat di Kota Kefamenanu. 

Namun, dalam kurun kurang dari 10 tahun terakhir julukan itu hilang. "Kami di sini mulai susah tanam sayur mulai kami alami kurang air," ujarnya.

Demi menjaga kondisi ekonomi tetap stabil, sejumlah masyarakat setempat hingga saat ini masih bertahan dengan menggeluti dunia tanaman hortikultura. Mereka memanfaatkan air sumur yang digali secara manual untuk menyiram tanaman.

Demi memperoleh air bersih gratis untuk kebutuhan sehari-hari, masyarakat terpaksa menempuh perjalanan sejauh 500 meter sampai 1 kilometer. 

Sebelumnya, mereka tidak kesulitan lantaran air mengalir tepat di pinggir kampung. Saat ini, debit air di kali itu menurun drastis. 

Bernadus juga bersyukur, mereka dipercayakan mengerjakan bak penampung untuk sumur bor itu. Kehadiran bantuan sumur bor ini juga membawa berkat khususnya lapangan pekerjaan bagi penduduk di Kampung Maumolo.

Hal senada disampaikan Warga Kampung Maumolo, RT 17 Kelurahan Bansone bernama Fridus Obe. Pria berusia 42 ini menyebut warga setempat sangat familiar dengan Fransiskus Go. Sosok dibalik terealisasinya bantuan sumur bor untuk masyarakat setempat.

Bagi Fridus, kehadiran Fransiscus Go melalui Yayasan Felix Maria Go ini merupakan kado paling berharga untuk masyarakat setempat. Kesulitan air bersih merupakan persoalan menahun yang dirasakan masyarakat selama ini.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved