Belu Terkini

Program Budidaya Lele Dorong Kemandirian Warga Binaan di Lapas Atambua Belu

Kepala Lapas Atambua, Bambang Hendra Setyawan, menegaskan budidaya lele dipilih karena memiliki prospek pasar yang menjanjikan

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/DOK-LAPAS ATAMBUA
TABUR BENIH IKAN- Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, Anggiat Napitupulu, didampingi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi NTT, Arvin Gumilang saat penaburan benih ikan lele di di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Atambua, Kabupaten Belu (26/9/2025) lalu.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA- Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Kelas IIB Atambua terus berinovasi dalam membina Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). 

Kali ini, inovasi itu diwujudkan melalui Program Budidaya Lele di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Atambua. 

Kepala Lapas Atambua, Bambang Hendra Setyawan, menegaskan budidaya lele dipilih karena memiliki prospek pasar yang menjanjikan, mudah dikelola, serta tidak membutuhkan lahan yang luas. 

Ia menambahkan, program yang telah diluncurkan bersama Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, Anggiat Napitupulu, didampingi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi NTT, Arvin Gumilang ini sejalan dengan arahan pimpinan agar Lapas menjadi pusat pembinaan yang produktif.

Baca juga: 138 Warga Binaan Lapas Atambua Terima Remisi, Satu Langsung Bebas

“Budidaya lele ini merupakan implementasi program akselerasi pemberdayaan ekonomi warga binaan. Semua dipersiapkan matang, mulai dari pembangunan kolam hingga persiapan media budidaya. WBP juga akan didampingi ketua pokja untuk mempelajari teknik budidaya yang baik,” jelasnya, Sabtu (20/9/2025). 

Ia juga menyampaikan dalam kunjungannya, Anggiat Napitupulu menyampaikan apresiasi atas langkah kreatif yang dilakukan Lapas Atambua, Kabupaten Belu

Menurutnya, program ini tidak hanya membekali WBP dengan keterampilan baru, tetapi juga menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

“Ini contoh konkret bagaimana Lapas bertransformasi menjadi tempat pembinaan yang produktif. Budidaya lele ini memanfaatkan lahan yang ada untuk kegiatan bernilai ekonomis dan edukatif. Keterampilan yang diperoleh akan menjadi bekal berharga ketika warga binaan kembali ke masyarakat,” ujarnya. (gus) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved