Sabu Raijua Terkini

Soroti Kelangkaan BBM, Pemkab Sabu Raijua Gelar Rapat Forkopimda

Dikatakannya, faktor keterbatasan kapasitas angkut kapal dan daya tampung SPBU yang ada juga turut memengaruhi.

POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
POSE BERSAMA - Bupati Sabu Raijua, Krisman B Riwu Kore bersama Kapolres Sabu Raijua, Ketua DPRD dan lainnya pose bersama, Rabu (3/9/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, SEBA - Menyoroti terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua menggelar rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Rapat itu berlangsung di ruangan rapat Bupati Sabu Raijua, Krisman B. Riwu Kore, S.E., M.M, Rabu (3/9/2025).

Krisman mengatakan, tujuan dari rapat tersebut adalah untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan mencari solusi yang tepat terkait persoalan yang ada termasuk kelangkaan BBM agar pembangunan daerah dan pelayanan kepada masyarakat dapat tetap berjalan dengan optimal.

"Mencermati berbagai permasalahan yang tengah terjadi di wilayah Kabupaten Sabu Raijua saat ini, maka diperlukan rapat koordinasi bersama Forkopimda untuk mengantisipasi sekaligus mencari solusi yang tepat," ucap Krisman.

Menurut Krisman, kelangkaan BBM di Kabupaten Sabu Raijua belakangan ini bukan disebabkan oleh berkurangnya kuota, melainkan oleh penambahan trayek kapal pengangkut yang kini harus melayani rute Semau, Rote dan Sabu. 

Baca juga: Pemkab Sabu Raijua Sebut Keterbatasan Daya Angkut Kapal Penyalur Sebabkan Kekurangan BBM


“Tentunya dari penambahan trayek kapal pengangkut ini mengakibatkan stok distribusi yang sampai ke Sabu menjadi berkurang,” kata Krisman.

Dikatakannya, faktor keterbatasan kapasitas angkut kapal dan daya tampung SPBU yang ada juga turut memengaruhi.

“Untuk solusi jangka pendek, Pemerintah Daerah akan intensif berkoordinasi dengan Pertamina untuk menambah distribusi, khususnya pada momen penting seperti musim tanam dan musim angin timur dan barat,” tuturnya.

Untuk jangka panjang, kata Krisman, Pemda dan Forkopimda mendorong percepatan pembangunan SPBU di Mehara yang ditargetkan operasi Desember 2025, dan SPBU baru di Sabu Timur pada Februari 2026. 

“Pembangunan jobber minyak di Sabu Raijua saat ini belum memungkinkan karena membutuhkan biaya hingga Rp 120 miliar,” ujarnya.

Untuk diketahui, rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh pimpinan lembaga eksekutif, legislatif, dan penegak hukum, di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Sabu Raijua, Kapolres Sabu Raijua, perwakilan Kejaksaan Negeri Sabu Raijua, Danramil 1604-08 Sabu Raijua, Danpos AL Seba, Sekretaris Daerah, Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Kepala Bagian Hukum dan Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesra. (mey)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS    

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved