Rote Ndao Terkini

Tiga Instansi Pemerintah di Rote Ndao Serukan Kewaspadaan Hadapi Kemarau Panjang

Menurutnya, kebutuhan air bersih meningkat drastis saat musim kemarau, bahkan bisa mencapai dua kali lipat dibandingkan kondisi normal.

Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/MARIO TETI
KERING - Seekor kuda di lahan persawahan kering di Desa Sanggaoen, Lobalain, Rote Ndao NTT. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti 

POS-KUPANG.COM, BA'A - Tiga instansi pemerintah di Kabupaten Rote Ndao menyampaikan imbauan bersama untuk menghadapi musim kemarau yang diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun. 

Kepala BMKG Rote Ndao, Prima M Amalo mengingatkan masyarakat agar memanfaatkan informasi iklim sebagai dasar perencanaan aktivitas sehari-hari.

Ia menjelaskan, musim hujan di wilayah Rote Ndao diperkirakan baru akan mulai pada Desember 2025, sementara puncak kemarau terjadi pada Juli hingga Agustus.

"Kondisi kering diperkirakan masih terasa hingga November, dengan dampak kekurangan air bersih dan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla)," tutur Prima, Kamis (2/10/2025).

Untuk mendukung kesiapsiagaan masyarakat, kata dia, BMKG menyediakan layanan informasi iklim melalui WhatsApp group, website, media sosial serta sosialisasi di sekolah-sekolah. 

Baca juga: Literasi Menyeruak di Rote Ndao, Relawan Gelar Aksi Baca di Ruang Publik

Prima berharap data iklim tidak hanya diketahui, tetapi juga digunakan masyarakat untuk merencanakan kegiatan yang lebih adaptif terhadap kondisi cuaca ekstrem.

Sementara itu, Kasubag Produksi dan Perawatan Meter PDAM Rote Ndao, Mathius Linde mengimbau masyarakat menggunakan air secara bijak. 

Menurutnya, kebutuhan air bersih meningkat drastis saat musim kemarau, bahkan bisa mencapai dua kali lipat dibandingkan kondisi normal.

"Beberapa sumber air mengalami penurunan debit cukup signifikan, sehingga perlu langkah antisipasi lebih serius," kata Mathius.

Mathius juga menyebut, tidak semua wilayah di Rote Ndao sudah terjangkau jaringan perpipaan. Oleh karena itu, masyarakat di daerah tertentu masih mengandalkan pasokan dari sumber cadangan air bersih. 

Ia mengungkapkan, PDAM terus melakukan pemeliharaan jaringan dan pemeriksaan meter air secara rutin untuk memastikan distribusi tetap optimal.

Dari sisi kebencanaan, Kepala BPBD Rote Ndao, Janwes N H Nauk menjelaskan perihal pencegahan kebakaran hutan dan penghematan air. 

Ia mengungkapkan, kebakaran hutan dan lahan telah terjadi di wilayah Rote Tengah dan Rote Selatan akibat vegetasi kering yang mudah terbakar.

"BPBD bersama aparat gabungan terus melakukan penanganan di lapangan serta gencar melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak membakar lahan," jelasnya.

Janwes menambahkan, kesadaran masyarakat sangat penting untuk mencegah terjadinya karhutla dan menjaga ketersediaan air selama musim kemarau panjang. (rio)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved