NTT Terkini
Hari Stroke Sedunia 2025, Perdosni Dorong Kolaborasi Tingkat Nasional dan Pemberdayaan Masyarakat
Diperingati setiap 29 Oktober, stroke merupakan masalah kesehatan serius di seluruh negara terutama di negara berkembang.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Ringkasan Berita:
- Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni) Pusat dan Perdosni Cabang Denpasar merayakan World Stroke Day 2025
- Perayaan World Stroke Day 2025 berlangsung di Kota Kupang
- Ketua Umum Perdosni Dr. dr. Dodik Tugasworo sebut stroke dianggap sebagai salah satu penyakit yang paling menakutkan di Indonesia,
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni) Pusat dan Perdosni Cabang Denpasar merayakan World Stroke Day 2025 (Hari Stroke Sedunia 2025) tingkat nasional dipusatkan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Berlangsung 13 - 16 November 2025, agenda ini mengangkat tema ‘Menyatukan Advokasi dan Kesadaran Stroke untuk Mendorong Tindakan pada Stroke’ sebagai upaya kolaboratif di tingkat nasional untuk edukasi dan pemberdayaan masyarakat, khususnya di wilayah NTT.
Acara ini juga dihadiri Gubernur NTT yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat, Drs Ady Enderson Mandala, M.Si beserta jajaran, pengurus Perdosni Pusat, dan pengurus serta anggota Perdosni Cabang Denpasar.
“Stroke dianggap sebagai salah satu penyakit yang paling menakutkan di Indonesia, karena dapat menyebabkan angka kematian dan kecacatan tinggi. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit stroke dengan dapat mengenali gejala stroke dan melakukan penanganan segera menuju fasilitas pelayanan kesehatan,” ujar Ketua Umum Perdosni Dr. dr. Dodik Tugasworo, Jumat (14/11/2025).
Diperingati setiap 29 Oktober, stroke merupakan masalah kesehatan serius di seluruh negara terutama di negara berkembang.
Baca juga: Bernadeta Duet Warga Borong Alami Stroke Dapat Bantuan Rp 27 Juta
Stroke adalah penyakit yang mengancam jiwa karena apabila terjadi serangan stroke, setiap menit sebanyak 1,9 juta sel otak dapat mati.
Penyakit pembuluh darah ini merupakan penyebab utama disabilitas (kecacatan) dan kematian nomor dua di dunia.
Di Indonesia, stroke menjadi penyebab utama kecacatan dan kematian, yakni sebesar 11,2 persen dari total kecacatan dan 18,5?ri total kematian.
Menurut data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 per 1.000 penduduk.
Selain itu, stroke juga tercatat menjadi salah satu penyakit katastropik dengan pembiayaan tertinggi ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, mencapai Rp5,2 triliun pada 2023.
Secara global, angka mortalitas (kematian) tahunan akibat stroke adalah sekitar 5,5 juta.
Baca juga: Dokter Neurologi RS Siloam Sarankan Pasien Stroke Lekas Dibawa ke Rumah Sakit
Beban stroke tidak hanya terletak pada angka kematian yang tinggi, tetapi juga morbiditas (kecacatan) yang tinggi, mengakibatkan hingga 50 persen penyintas mengalami cacat kronis.
“Butuh upaya bersama di tingkat nasional untuk edukasi dan pemberdayaan masyarakat, agar kecacatan dan kematian akibat stroke dapat dicegah,” kata Dr. Dodik.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Perdosni.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.