NTT Terkini
Dokter Neurologi RS Siloam Sarankan Pasien Stroke Lekas Dibawa ke Rumah Sakit
masyarakat mungkin belum banyak yang tahu ada obat seperti ini yang bisa digunakan untuk kesembuhan pasien
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dokter Spesialis Neurologi Rumah Sakit Siloam Kupang, dr. Kelvin Yuwanda, Sp.N CIPS AIFO-K menyarankan pasien stroke yang baru terkena serangan agar langsung dibawa ke rumah sakit dibawah 4.5 jam untuk mendapatkan penanganan.
"Kita menekankan kenapa jangan sampai 4.5 jam, karena ada obat namanya Alteplase, suatu obat dari stroke tipe penyumbatan dimana stroke tipe penyumbatan itu lebih banyak dari stroke tipe pendarahan," katanya.
"Nah obat Alteplase ini untuk menghancurkan sumbatan di pembuluh darah otak. Obat ini tertolong cukup mahal, bisa 12 sampai 14 juta per penggunaan".
"Itu kalau pasien pakainya satu. Terkadang pasien pakainya dua. Nah itu obat bagus untuk menghancurkan sumbatan tetapi obat tersebut hanya bisa dipakai kalau pasien datang ke kita dibawah 4.5 jam. Diatas itu tidak bisa dipakai karena ada risiko pendarahan," jelas dr. Kelvin.
Masalahnya, lanjut dia, masyarakat mungkin belum banyak yang tahu ada obat seperti ini yang bisa digunakan untuk kesembuhan pasien.
Baca juga: FRISTA, Inovasi BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo Percepat Layanan Administrasi
"Kami sangat menyayangkan karena sebenarnya sungguh banyak pasien yang bisa tertolong karena di rumah sakit setiap hari pasti ada pasien stroke tetapi pasien-pasien yang datang itu jarang dibawah 4.5 jam dan kita tidak bisa menggunakan penghancur sumbatan itu sendiri."
"Berita baiknya obat tersebut ditanggung sama BPJS jadi menurut saya sayang sekali pasien-pasien yang baru stroke tidak mendapat obat tapi malah pergi ke tempat-tempat untuk diurut, dipijat dan sebagainya, tidak membaik malah makin berat baru dibawa ke dokter," ujarnya.
Dijelaskan dr. Kelvin, stroke sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu stroke penyumbatan dan stroke pendarahan.
"Kalau yang stroke penyumbatan saya selalu lebih gampang menjelaskan kepada pasien itu ada pipa air sebagai pembuluh darah".
"Nah pembuluh darah begitu tersumbat, kedepannya itu kan tidak dapat air, nah kalau stroke pendarahan, pipa airnya itu pecah jadi airnya meluber ke mana-mana".
Baca juga: Siloam Oncology Summit 2025: Tes Genomik, Terobosan untuk Prediksi dan Terapi Tepat Kanker Payudara
"Gejala daripada stroke disebabkan karena dua mekanisme itu, apakah stroke penyumbatan atau stroke pendarahan," kata dia.
Penanganan untuk dua jenis stroke ini pun berbeda sehingga perlu diketahui sebelumnya pasien menderita stroke jenis apa.
Pada pasien stroke penyumbatan harus diberikan obat pengencer darah sedangkan stroke pendarahan malah tidak boleh dikasih pengencer darah tetapi harus diturunkan tensi darahnya secepat mungkin.
Karena biasanya, kata dr. Kelvin, pasien dengan stroke pendarahan tensinya agak tinggi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.