NTT Terkini
Polisi Razia Moke, Anggota DPR RI Andreas Hugo Pareira Kritik Kapolda NTT
politisi PDI Perjuangan tersebut mengatakan produksi moke oleh para petani memiliki dampak terhadap pengasilan ekonomi masyarakat
Ringkasan Berita:
- Anggota DPR RI Andreas Hugo Parera mengkritik Kapolda NTT Irjen Pol. Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si
- Kritikan itu dilontrakan imbas razia minuman keras jenis sopi dan moke yang digelar di wilayah NTT
- Menurut AHP, polisi harusnya mencegah pelanggaran hukum bukan melarang masyarakat mengkonsumsi moke
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Chrisantus Gonsales
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Anggota DPR RI asal NTT, Andreas Hugo Pareira melayangkan kritikan keras kepada Kapolda NTT, Irjen Pol. Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si atas aksi penyitaan miras jenis moke atau sopi yang dilakukan pihak kepolisian.
Kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (13/11/2025), Andreas Hugo Pareira menyebut, urusan miras dalam hal ini moke, masih memiliki keterkaitan dengan adat dan istiadat di NTT.
Selain itu, politisi PDI Perjuangan tersebut mengatakan produksi moke oleh para petani memiliki dampak terhadap pengasilan ekonomi masyarakat.
"Polisi itu mencegah terjadinya pelanggaran hukum, bukan mencegah orang minum," tegas Hugo Pareira.
Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI tersebut menambahkan, tidak menjadi sebuah persoalan apabila masyarakat mengkonsumsi moke, lalu tidak mabuk dan tidak membuat masalah.
"Yang masalah itu, kalau dia minum dan dia membuat masalah, tapi kalau dia tidak membuat masalah, itu hak orang," kata pria yang akrab disapa AHP tersebut.
Menurut AHP, moke merupakan minuman khas bagi orang NTT, dan bukan menjadi sebuah barang yang haram dikonsumsi.
Persoalan penyitaan moke oleh anggota kepolisian juga jadi sorotan anggota DPD RI, Angelo Wake Kako.
Menurut AWK, moke merupakan bagian dari budaya dan orang NTT khususnya orang Flores tidak bisa hidup tanpa moke.
"Orang bisa hidup dari situ, budaya. Itu akar, akar orang Nusa Tenggara Timur. Tidak boleh, tidak boleh ikut campur, itu bahaya itu," kata Angelo.
Baca juga: PMKRI Maumere Protes Penyitaan Moke oleh Polres Sikka
Mantan aktivis PMKRI tersebut menyampaikan ketika ada terjadi kasus kriminal, yang salah bukan moke, yang salah itu bukan sopi. Tapi bagaimana upaya orang walaupun minum moke, orang bisa mengontrol diri.
"Dan yang berikut, kasus penikaman yang begitu banyak di NTT karena kasus miras. Terjadi juga karena kurangnya operasi dari Polisi," tegas Angelo.
Ia melayangkan kritikan, selama ini pihak kepolisian kurang melakukan operasi saat ada pesta. Menurutnya setiap ada pesta itu polisi sepertinya jauh.
"Saya sudah kasih usulkan Pak Kapolda, saya sudah komunikasi makanya kemarin kalau diperhatikan Kapolres Sikka sudah minta maaf juga. Saya sudah komunikasi karena Kapolda baik, orang yang komunikatif," ujarnya.
| Pastikan Efektivitas Pengawasan Pemilu, Bawaslu NTT Dorong Pengawasan Adaptif di Wilayah Kepulauan |
|
|---|
| Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di NTT Capai Rp 6,7 Triliun |
|
|---|
| BERITA POPULER- Geger Dugaan Suap Oknum Jaksa, Kasus Selingkuh Oknum Dewan, Kasus Solar di Flotim |
|
|---|
| Agen Cilik PAUD Persaudaraan Labuan Bajo Belajar Keselamatan Listrik Bersama PLN |
|
|---|
| Catatan Anggota DPRD Inche Sayuna untuk Komisaris dan Direksi Bank NTT yang Baru |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Polresta-Kupang-Kota-menggelar-Kegiatan-Rutin-yang-Ditingkatkan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.