NTT Terkini

Catatan Anggota DPRD Inche Sayuna untuk Komisaris dan Direksi Bank NTT yang Baru 

Hal itu, kata dia, semata untuk mengembalikan Bank NTT kembali menjadi Bank milik pemerintah daerah seutuhnya.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
DANA TRANSFER - Anggota DPRD NTT Dr Inche Sayuna menyebut dampak dari pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) bisa memicu ketegangan antara Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pemerintah Pusat (Pempus). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Anggota DPRD NTT Inche D. P Sayuna memberikan sejumlah catatan untuk Komisaris dan Direksi Bank NTT yang baru. 

Anggota Komisi III DPRD NTT bidang Keuangan itu mengatakan, Bank NTT harus jadi regional champions yang bisa melayani masyarakat NTT. 

"Bank NTT merupakan milik masyarakat NTT dan karena itu harus bisa memberikan pelayanan yang lebih baik untuk kesejahteraan NTT," kata Inche Sayuna, Rabu (12/11/2025). 

Politisi Golkar itu berkata, saat ini Bank NTT sedang lakukan KUB dengan Bank Jatim sebagai Bank devisa. 

Untuk itu, manajemen yang baru segera mungkin menyelesaikan kerjasama ini.

Baca juga: Pemkab Ende Ingin Bank NTT Suntik Modal ke Progam Nasional di Daerah

Hal itu, kata dia, semata untuk mengembalikan Bank NTT kembali menjadi Bank milik pemerintah daerah seutuhnya.

Sebab, Bank kebanggaan NTT harus dinikmati oleh masyarakat. 

"Untuk itu harus clear terkait by back nya dengan Bank Jatim yang tidak merugikan Bank NTT," kata Inche Sayuna. 

Sisi lain, Inche Sayuna juga memberi catatan lain ihwal kondisi keuangan daerah yang mengalami tekanan tinggi. Sehingga, Bank NTT barus berbenah untuk bisa menjadi salah satu BUMD andalan untuk menaikkan pendapatan daerah. 

"Manajemen yang baru harus bisa menekan BOPO atau Beban Operasional Pendapatan Operasional yang cukup tinggi," kata mantan Wakil Ketua DPRD NTT itu. 

Dengan begitu, menurut Inche Sayuna, Bank NTT bisa memberikan deviden yang cukup untuk daerah lewat penyertaan modal yang telah diberikan kepada Bank NTT. 

Selain itu, core business Bank NTT perlu diubah agar tidak lagi berorientasi pada kredit konsumtif. Namun, arah bisnis harus mulai melihat kredit produktif seperti pertanian, perkebunan hingga kelautan dan perikanan. 

"Intervensi Bank NTT untuk para petani masih dibawah 5 persen padahal APBD mengamanatkan 26 sampai 28 persen. Ini harus menjadi perhatian serius dari management yang baru," kata Inche Sayuna. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved