NTT Terkini
Gubernur Tekankan Revolusi Bank NTT: Tinggalkan Zona Nyaman dan Fokus ke Ekonomi Rakyat
Mantan anggota DPR RI ini mengatakan, Bank NTT tidak boleh terjebak pada pola lama yang boros dan tidak efisien.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Dia meminta perubahan besar di tubuh Bank NTT harus dijalankan sebagai revolusi, bukan sekadar penyesuaian administratif.
Menurut Melki, revolusi berarti tidak boleh mempertahankan pola lama yang akan menghambat.
“Perubahan harus dijalankan dengan kesadaran, dialog, dan keyakinan bahwa arah baru ini untuk kebaikan bersama,” sambung dia.
Ia juga menyatakan komitmennya menjaga integritas dan tidak membuka ruang bagi praktik-praktik lama yang merusak kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan daerah.
Melki mengingatkan agar seluruh jajaran Bank NTT, terutama pegawai muda, terus belajar dan memperbaiki diri agar siap menghadapi era digital. Transisi ini harus menghasilkan Bank NTT yang lebih kuat dan modern.
Pegawai Bank NTT, kata dia, harus terus meng-upgrade kemampuan diri dan tidak puas di zona aman. Ia mengatakan perubahan sistem dan budaya kerja harus diikuti dengan perubahan pola pikir pegawai, dari sekadar pelaksana administratif menjadi agen transformasi ekonomi daerah.
“Kita harus memahami aturan, menguasai profesi, dan menciptakan produk-produk perbankan yang inovatif. Kalau dilakukan terus-menerus, kita akan mendapat pengakuan dan kepercayaan masyarakat,” katanya.
Gubernur Melki juga menegaskan bahwa setelah kebutuhan internal terpenuhi, Bank NTT harus lebih aktif membuka akses kredit produktif bagi sektor pertanian, peternakan, dan UMKM.
Begitu juga dengan pelibatan ASN dalam model pembiayaan yang mendukung ekonomi rakyat. Ini bukan sekadar restrukturisasi internal, tapi bagian dari upaya besar membangun sistem keuangan daerah yang berpihak pada rakyat kecil.
Direktur Utama Bank NTT, Charlie Paulus, menyampaikan terima kasih atas arahan Gubernur NTT. Ia menyebut momen ini sebagai awal penting bagi transformasi besar Bank NTT.
“Kami berterima kasih atas arahan Bapak Gubernur. Ada tiga hal penting yang kami catat: pembenahan tata kelola, fokus pada sektor pertanian, dan peningkatan pelayanan publik,” ujarnya.
Komisaris Utama Bank NTT, Donny Heatubun, juga menekankan pentingnya memastikan transformasi tidak berhenti pada konsep, melainkan diwujudkan dalam tindakan nyata.
“Transformasi bukan hanya pembenahan internal, tetapi juga langkah konkret membangun kerja sama dan membuka peluang investasi produktif bagi masyarakat NTT,” katanya.
Menurutnya, potensi ekonomi NTT sangat besar dan Bank NTT harus menjadi motor penggerak untuk membuka akses keuangan bagi masyarakat di berbagai sektor.
“Kami melihat banyak peluang kolaborasi antara Bank NTT, pemerintah, dan dunia usaha. Semua itu bisa kita wujudkan kalau kita bekerja bersama untuk masyarakat,” kata dia. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Rapat-Gub-NTT-dengan-Bank-NTT.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.