Sidang Kasus Prada Lucky

Ibu Prada Lucky Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Mendengar Kesaksian Pratu Petrus Kanisius Wae

Momen menggetarkan itu terjadi saat saksi mengungkap bahwa dirinya mendengar langsung suara Prada Lucky yang meminta ampun

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/ONONG BORO
IBU ALMARHUM- Tampak ibu almarhum Prada Lucky Namo yaitu Sepriana Paulina Mirpey tak kuasa menahan tangis saat mendengar kesaksian dari saksi Pratu Petrus Kanisius Wae 

Ringkasan Berita:

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Suasana haru menyelimuti ruang sidang Pengadilan Militer III-15 Kupang, Senin (3/11/2025), ketika Sepriana Paulina Mirpey ibu kandung almarhum Prada Lucky Namo tak kuasa menahan tangis dan akhirnya keluar dari ruang sidang. 

Momen menggetarkan itu terjadi saat saksi mengungkap bahwa dirinya mendengar langsung suara Prada Lucky yang meminta ampun ketika dianiaya di ruang staf Intel.

Sidang yang mengadili perkara dengan nomor berkas 40-K/PM.III-15/AD/X/2025 tersebut menghadirkan terdakwa Lettu Inf. Ahmad Faisal

Sidang dipimpin oleh Majelis Hakim Militer Mayor Chk. Subiyatno, didampingi Hakim Anggota I Kapten Chk. Dennis Carol Napitupulu dan Hakim Anggota II Kapten Zainal Arifin Anang Yulianto.

Saksi yang dihadirkan dalam sidang kali ini adalah Pratu Petrus Kanisius Wae, yang saat kejadian bertugas sebagai Provos Kompi A. 

Baca juga: Sidang Kasus Prada Lucky Namo, Saksi Pratu Kanisius Wae Banyak Lupa dan Tidak Tahu

Dalam keterangannya di hadapan majelis hakim, oditur, dan keluarga korban, saksi memberikan kesaksian kunci terkait malam tragis yang menimpa almarhum Prada Lucky.

Dengan suara bergetar, Pratu Petrus menceritakan bahwa ia melihat dan mendengar langsung penganiayaan terhadap almarhum di ruang staf Intel.

“Izin, saya mendengar suara teriak bilang ‘ampun’ dari almarhum. Suara seperti dicambuk pakai selang,” ujar Pratu Petrus di hadapan hakim.

Kesaksian tersebut sontak membuat suasana ruang sidang berubah hening. Beberapa anggota keluarga korban tampak menundukkan kepala.

Sementara ibunda almarhum yang duduk di barisan kedua tamu sidang menangis tersedu-sedu hingga harus keluar dari ruang sidang, didampingi anggota keluarga lainnya.

Baca juga: Komandan Kompi Lettu Faisal Lihat Prada Lucky Namo Disiksa dan Dicambuk 

Momen ini menjadi puncak emosional dalam persidangan yang diwarnai isak tangis dan suasana tegang. 

Kesaksian Pratu Petrus memperkuat dugaan bahwa meskipun korban telah berulang kali memohon ampun, tindakan kekerasan tetap berlanjut hingga akhirnya berujung pada kematian Prada Lucky.

Sementara itu, ruang sidang tampak dipadati keluarga dan kerabat almarhum, yang sebagian mengenakan kaus putih bertuliskan “Justice for Prada Lucky Namo” sebagai bentuk seruan keadilan. 

Terdakwa Lettu Inf. Ahmad Faisal terlihat duduk tenang di samping penasihat hukumnya, sementara ibunda Prada Lucky terus menatap tajam ke arah terdakwa sebelum akhirnya meninggalkan ruangan karena tidak sanggup menahan tangis.

Sidang ini menjadi bagian penting dalam rangkaian proses hukum untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Prada Lucky Namo.

Persidangan akan dilanjutkan dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi berikutnya. (uge)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved