Prodi Kimia Unimor Promosikan Bawang Putih Lokal Eban melalui Penyulingan Minyak Bawang Putih

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dosen dan mahasiswa Prodi Kimia Universitas Timor (Unimor) Kefamenanu melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis Desa Binaan (Timor University Village), Kamis, 23 Oktober 2025. 

Kegiatan pengabdian ini mengusung topik “Pemberdayaan Masyarakat Desa Binaan melalui Penyulingan Minyak Bawang Putih Di Desa Saenam, Kecamatan Miomaffo Barat“ dan diinisiasi melalui Pusat Studi Lahan Kering Universitas Timor dalam upaya pengembangan bawang putih lokal Eban menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis.

Kegiatan dikoordinir langsung oleh 2 orang dosen Prodi Kimia yakni Sefrinus Maria Dolfi Kolo, S.Si., M.Si, dan Eduardus Edi, SPd., M.Si, bersama 4 (empat) mahasiswa pendamping, Maria Derosari Nahak, Maria Cindri Binsasi, Gerardus P. Korbafo dan Rogerius Asa melalui hibah dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) 2025.

Berdasarkan rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Senin, 27/10/2025, program ini berlangsung selama 6 bulan sejak Mei hingga November 2025.

Ketua Tim PkM, Sefrinus Maria Dolvi Kolo mengatakan, kegiatan ini merupakan satu rangkaian bersama Prodi Agroteknologi mulai dari persiapan lahan, penanaman hingga panen dan proses penyulingan. 

Kegiatan diawali dengan penyusunan proposal dan diskusi bersama Tim dari Prodi Agroteknologi pada bulan Juni. 

Baca juga: Dosen Unimor dan Tim Kosabangsa Serahkan Paket Teknologi Tepat Guna kepada Poktan di Desa Maubesi 

Selanjutnya kegiatan survei dan observasi dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Juli 2025 yang dihadiri oleh Tim dan Pemerintah Desa Saenam dan Kelompok Tani serta Balitbang TTU. Hasil observasi dilanjutkan dengan desain alat dan pemesanan rangkaian alat berbahan Stainless Steel untuk proses penyulingan pasca panen.

Dikatakan, ujicoba penyulingan dilakukan sebanyak 3 kali yang diawali pada tanggal 29 Juli 2025. Hasil penyulingan diperoleh kurang lebih 2 mililiter dari 1000 gram umbi bawang putih. Hasil yang tidak optimal ini disebabkan karena masalah sambungan kondensor ke ketel penyulingan.

Selain itu, disebabkan juga karena sulitnya mengontrol suhu pemanasan sehingga menyebabkan banyak uap yang tidak diubah ke fasa cair dan diteruskan hingga penampung destilat.

Berdasarkan hasil pada penyulingan tahap I, maka tim melakukan penyulingan Tahap II pada tanggal 12 September 2025. Setelah sselesai penyulingan tahap II diperoleh hasil minyak bawang putih sebanyak kurang lebih 5 mililiter menggunakan bahan baku 1000 gram. 

Hasil ini lebih baik dari penyulingan tahap I, namun tetap masih perlu mencari metode dan pertimbangan yang matang jika bawang putih lokal Eban mau diolah jadi Minyak Bawang Putih. 

Selanjutnya pada tanggal 23 Oktober 2025, tim melakukan kunjungan ke lokasi mitra sekaligus melakukan ujicoba alat dan penyerahan seperangkat alat destilasi kepada mitra. 

"Hasil yang diperoleh belum optimal karena terdapat beberapa kendala seperti bawang putih yang digunakan hanya 1000 gram, dan perlu pendampingan berlanjut kepada kelompok agar pemahaman terhadap proses penyulingan menggunakan sumbangan alat dari Tim berjalan efektif," kata Sefrinus. 

Sefrinus Kolo juga berharap kehadiran Prodi Kimia Universitas Timor memberi dampak terhadap kemajuan Kabupaten Timor Tengah Utara dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah perbatasan NKRI-RDTL.