NTT Terkini
Harga Pupuk Subsidi Turun 20 Persen, Dinas Pertanian NTT Siap Implementasi di Lapangan
Kebijakan ini dianggap sebagai langkah monumental untuk memperkuat sektor
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan HoiP
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyambut baik kebijakan nasional terkait penurunan harga pupuk subsidi sebesar 20 persen yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Republik Indonesia.
Kebijakan ini dianggap sebagai langkah monumental untuk memperkuat sektor pertanian di seluruh Indonesia, termasuk NTT.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Joaz B. O. Wanda, mengatakan bahwa kebijakan ini bukan sekadar rencana, tetapi sudah memiliki dasar hukum dan keputusan resmi dari Menteri Pertanian.
“Kita harus segera eksekusi di lapangan. Kita akan berkoordinasi dengan Pupuk Indonesia, distributor, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk memastikan penyaluran berjalan baik,” ujarnya saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Menurut Joaz, penurunan harga pupuk subsidi ini menjadi angin segar bagi para petani di NTT yang selama ini menghadapi kendala daya beli akibat harga pupuk yang tinggi.
“Dengan turunnya harga pupuk 20 persen, daya beli petani meningkat. Mereka kini bisa membeli pupuk lebih mudah dan tepat waktu. Ini kebijakan yang sangat progresif untuk mendukung peningkatan produksi dan produktivitas pertanian,” katanya.
Ia menegaskan bahwa subsidi yang diberikan pemerintah kali ini berada di tingkat hulu, bukan di hilir, sehingga akan langsung berdampak pada proses produksi di lapangan.
Dia berkata, subsidi di hulu ini penting karena akan langsung membantu petani saat mulai mengolah lahan dan menanam.
Joaz juga menyebut bahwa pemerintah daerah telah melaporkan kebijakan ini kepada Gubernur NTT, dan mendapat dukungan penuh.
Baca juga: Dinas Pertanian Rote Ndao Sambut Baik Penurunan 20 Persen HET Pupuk Subsidi
Dinas Pertanian bersama para penyuluh dan kepala dinas pertanian kabupaten/kota sedang menyiapkan langkah implementasi melalui E-RDKK dan E-Alokasi, untuk memastikan kebutuhan pupuk tiap kelompok tani sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Biasanya NTT membutuhkan pupuk jenis NPK dan Urea dalam jumlah besar, terutama saat musim hujan. Tahun depan, dengan harga yang lebih murah, distribusi pupuk akan diperkuat melalui KPL (Kios Pupuk Lengkap) di sentra-sentra produksi agar lebih dekat dengan petani,” ujarnya.
Joaz mengingatkan agar seluruh pihak ikut mengawasi distribusi pupuk agar tidak terjadi penimbunan atau penyalahgunaan. Menurut dia, hal ini perlu diwaspadai agar tidak dimanfaatkan oleh oknum tertentu bisa menyalahgunakan murahnya harga pupuk itu.
"Ini merugikan petani. Karena itu, kolaborasi antara pemerintah, aparat kepolisian, dan masyarakat sangat penting,” tegasnya.
Ia juga mengimbau para petani untuk menyiapkan lahan menyambut musim hujan dengan memanfaatkan ketersediaan pupuk subsidi secara tepat guna dan tepat sasaran.
| LPDP Dorong Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Riset di Politeknik Negeri Kupang |
|
|---|
| 197 PPPK Tahap II Kemenag NTT Dilantik, Tuntaskan Konversi Tenaga Non-ASN di Akhir Oktober |
|
|---|
| Bahaya Rokok dan Rokok Ilegal: Perokok Punya Risiko 2 Kali Lipat Terkena TBC |
|
|---|
| Daftar Nama Terdakwa Perkara Prada Lucky Namo, Pekan Depan Jalani Sidang Perdana |
|
|---|
| 10 Senjata Api di Polda NTT Hilang, Siapa Bertanggung Jawab |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.