Wawancara Ekslusif
Wawancara Eksklusif - Dirut Perumda Air Minum Kota Kupang Optimis Bereskan Masalah
Sampai sejauh ini, Perumda Air Minum Kota Kupang memiliki tiga sumber mata air permukaan dan 30 sumur bor.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Oby Lewanmeru
"Nah dengan jumlah warga kota seperti itu memang kita menyadari kita belum sepenuhnya melayani semua.
Sejauh ini sampai kita baru melayani 17.400-an pelanggan dari 400 ribu sekian, yang mana kurang lebih 5.000 pelanggan itu adalah pelanggan tidak aktif.
Jadi kita ini baru memiliki 11 ribuan pelanggan aktif. Sedangkan PDAM Tirta Lontar Kabupaten Kupang itu mendapatkan pelanggan di Kota ini sekitar 33 ribuan. Jadi memang jauh lebih banyak yang berlangganan ke PDAM Tirta Lontar," ujarnya.
"Gagasan yang sudah kami desain bahkan sudah kita jalankan adalah yang pertama, kita mengoptimalkan pelayanan dari sumber produksi Perumda Kota Kupang jadi di spot-spot yang memang ada jaringan kita itu kita optimalkan misalnya kita punya Spam Kali Dendeng. Dengan kapasitas produksi 150 liter per detik itu bisa melayani 15.000 sambungan rumah (SR). Kondisi eksisting hari ini baru melayani sekitar 4.000 sambungan rumah. Artinya ada gap sekitar kurang lebih 11 ribu. Nah kita sedang mendorong, bersama dengan pak Wali Kota tentunya, untuk meminta dukungan supaya di tahun 2026 ini kita bisa intervensi sekitar beberapa ratus sambungan rumah dari Spam Kali Dendeng sehingga ada penambahan SR tapi juga makin banyak warga yang terlayani karena itu memang kita juga tidak bisa hanya meminta dukungan dari pemerintah Kota dengan efisiensi saat ini dan banyak urusan, kita juga sedang berkomunikasi dengan Kementerian, dengan DPR RI, BUMN dan macam-macam yang penting kita bisa memaksimalkan Spam Kali Dendeng," tambahnya.
Yang kedua, lanjut dia, tidak semua jaringan Perumda Air Minum Kota Kupang itu ada di semua spot di kota ini.
Ada spot-spot tertentu seperti di Fatukoa, Naioni, TDM, Kayu Putih, Oebobo, Pasir Panjang, tidak ada jaringan Perumda Air Minum Kota Kupang tetapi di situ ada jaringan BLUD SPAM Provinsi NTT.
"Nah sebelum tahun 2022 itu ada kerjasama antara Perumda Air Minum Kota Kupang dan Spam Provinsi tetapi di tahun 2022 kerjasama ini berhenti. Ketika saya masuk, dua minggu lalu kami sudah bertemu dengan manajemen BLUD SPAM provinsi untuk kita lanjutkan kerjasama. Mau tidak mau kita harus kerjasama supaya warga kota itu terlayani karena di spot-spot tertentu itu hanya ada jaringan BLUD Spam, tidak ada jaringan kita jadi kita mau kalau warga itu terlayani mau tidak mau kita harus connect dengan jaringan BLUD Spam dan itu harus dengan kerjasama," kata dia.
Terkait PAD Isidorus mengatakan, setelah dirinya mempelajari dokumen yang ada, Perumda Air Minum Kota Kupang sampai saat ini kondisinya merugi sehingga tidak ada pemasukan untuk PAD.
"Makanya saya bilang tadi berdasarkan LHP BPKP tahun 2024 dari 15 PDAM di NTT 4 masuk kategori kurang sehat, dua diantaranya Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Jadi saya memang ditugaskan ke sana untuk membereskan yang kurang sehat ini. Kondisi kita hari ini kurang sehat karena itu saya bilang di teman-teman kita harus tahu kondisi kita. Kalau kurang sehat maka kita harus terapi, kita butuh obat, itu yang sedang kita lakukan.
Untuk kembali sehat saya sudah berkomunikasi dengan teman-teman di kantor, dengan manajemen, yang pertama, efisiensi anggaran mau tidak mau karena ini kita merugi karena biaya pegawai dan seterusnya itu lebih besar daripada penerimaan. Karena itu untuk menekan pembiayaan, mau tidak mau efisiensi misalnya efisiensi struktural, struktur-struktur yang tidak penting itu kita pangkas kita gabungkan, efisiensi insentif, jadi insentif itu bukan kewajiban. Itu kan diberikan kalau ada prestasi atau target tercapai. Kalau tidak, tidak usah diberi jadi kita pangkas insentif-insentif itu.
Saya coba cek insentif satu bulan itu 70-an juta disaat lagi sakit, saya bilang pangkas setengah dulu supaya ada ruang untuk kita bisa mungkin dana itu bisa kita beli meter, perbaiki meter pelanggan atau bagaimana, yang efeknya langsung ke pelanggan, kan ada gaji, kenapa dikasih insentif padahal kita sakit?" ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, hal itu sudah didiskusikan dengan para kepala bagian dan kepala satuan Pengawas internal (SPI) dan sejak awal ketika mau melakukan ini, dia selalu menyampaikan seriap pagi saat apel.
"Kita paling tahu kondisi kita. Kalau sakit, kita bikin apa? Perusahaan dalam kondisi seperti ini, satu-satunya jalan yang bisa kita ambil adalah efisiensi. Tidak mungkin orang dari luar bantu kita kalau kita tidak bikin apa-apa. Saya selalu bilang efisiensi ini bukan kami mengurangi hak anda karena insentif itu bukan hak. Kalau kami mengurangi gaji anda mungkin dipersalahkan. Anda punya gaji tetap tapi insentif yang kita kurangi karena bagaimana mungkin kita sedang sakit kok kalian terus diberi insentif dan mereka memahami sejauh ini.
Kita yakin bisa sembuh kalau kita mau terapi makanya seperti kata pak Wali kalau mau mencapai tujuan yang berbeda harus dengan cara yang berbeda. Ini kita pakai pola yang berbeda. Selama ini kita pakai pola yang sama tidak maju-maju," kata Isidorus.
Salah satu hal yang dilakukan termasuk inovasi-inovasi, misalnya untuk mendorong peningkatan sambungan rumah dilakukan promosi pemangkasan biaya sambungan baru. Yang sebelumnya untuk harga pemasangan baru reguler pelanggan harus membayar sebesar Rp. 2.5 juta yang menurut dia cukup memberatkan bagi warga yang kurang mampu sehingga sekarang dipangkas biayanya menjadi Rp. 1.5 juta.
Harga tersebut pun tidak dibayarkan sekaligus karena dengan promo ini pelanggan cukup membayar uang muka sebesar Rp. 800.000, sementara sisanya Rp. 700.000 boleh dicicil sebanyak tujuh kali.
"Promosi ini kita sudah mulai tanggal 13 Oktober sampai nanti tanggal 31 Desember," imbuhnya.
Dalam hal merawat sumber air Isidorus mengatakan, salah satu cara adalah dengan melakukan penghijauan. Ini sudah menjadi programnya dan untuk sumber-sumber mata air dilakukan penanaman anakan pohon.
"Bersama dengan PLAN International kami sudah diskusikan mungkin di bulan November akan melakukan kegiatan penanaman anakan pohon di sumber mata air Kali Dendeng. Tujuannya supaya pohon-pohon itu bertumbuh dan mereka bisa juga menjaga supaya kondisi alam tetap terjaga dan mata air tetap kita rawat.
Yang kedua, kami juga sudah berdiskusi dengan Camat Maulafa untuk mendesain program penghijauan bersama dengan masyarakat kemungkinan ini di salah satu kelurahan di Maulafa yang waktu kegiatannya akan kita sesuaikan dengan kapan musim hujan mulai.
Yang berikut adalah kita juga berusaha agar sumber-sumber air kita itu dijauhkan dari sampah, karena itu di beberapa spot seperti Spam Kali Dendeng kita punya petugas untuk memantau setiap saat.
Kita juga berharap di sumur-sumur bor itu kalau milik warga itu dirawat, kalau milik Kota kita akan upayakan supaya adakan kegiatan-kegiatan yang memang mendukung sehingga air itu tidak habis," jelasnya.
Isidorus mengakui tidak semua wilayah di Kota Kupang terlayani dari Perumda Air Minum Kota Kupang. Ada spot-spot tertentu yang pelayanannya tidak setiap hari. Ada yang seminggu sekali, misalnya di Maulafa dan Lasiana. Hal ini karena disesuaikan dengan kapasitas produksi sumur bor yang dalam bulan-bulan tertentu seperti sekarang, debitnya agak menurun.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Podcast-Pos-Kupang-dengan-Dirut-Perumda.jpg)