Manggarai Barat Terkini
Masa Sih, Ayam Tidak Hidup di Flores, Lintas Utara Flores Akan Segera Dibangun
Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Tata Ruang akan fokus pembangunan lintas utara Pulau Flores
Laporan Reportee POS-KUPANG.COM, Petrus Chrisantus Gonsales
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Tata Ruang akan fokus pembangunan lintas utara Pulau Flores untuk pertumbuhan ekonomi.
"Kita nanti dengan Pak Gubernur dan Pak Sesmenko dan lainnya, yuk kita dorong ada kawasan pertanian di wilayah utara Flores, sambil kita buat lingkar utara Flores. Jadi jangan hanya buat jalan, tapi memang kita arahkan untuk suplai bahan makanan," kata Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah, Agraria, dan Tata Ruang, Nazib Faizal.
Nazib Faizal mengatakan hal itu saat memberikan sambutan dalam kegiatan Forum Koordinasi Pembangunan Wilayah Berbasis Penataan Ruang Bali - Nusa Tenggara, Selasa (21/10/2025).
Selain itu rencana pembangunan lintas utara Pulau Flores diharapkan membuka lahan bagi masyarakat dan pemerintah untuk mengembangkan potensi peternakan.
Labuan Bajo kini menjadi pusat kegiatan nasional sehingga dipandang penting pemenuhan kebutuhan makanan tanpa ada import dari daerah lain.
"Saya dengar telur aja masih diimport dari Bali dan Jawa ya. Kita tata ruangnya. Gimana caranya telur ini sebisa mungkin tidak import dari pulau lain. Masa sih ayam gak hidup di Flores," ujar Nazib Faizal.
Baca juga: LIPSUS: Anak-anak Takut ke Sekolah Pasca Kasus Guru Pukul Siswa hingga Tewas
Menanggapi hal tersebut, Gubernur NTT, Melki Laka Lena mengapresiasi inisiatif dari Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Tata Ruang, yang ingin membangun lintas utara Pulau Flores.
"Terima kasih Pak Deputi, yang ingin membangun lintas utara Pulau Flores, menjawabi kebutuhan masyarakat NTT," kata Melki Laka Lena.
Pada kesempatan itu, Pemprov NTT mengusulkan kepada Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan agar tiga wilayah perbatasan Indonesia dengan Negara lain menjadi kawasan ekonomi khusus.
Melki Laka Lena menyebutkan, untuk perbatasan dengan Timor Leste ada empat titik perbatasan yaitu perbatasan Motaain di Kabupaten Belu, Motamasin di Kabupaten Malaka, perbatasan Wini dan Napan di Kabupaten TTU, dan di Oepoli, Kabupaten Kupang.
"Saya mengusulkan di antara tiga kawasan perbatasan yang ada, TTU, Belu dan Malaka, apakah dimungkinkan juga kawasan ekonomi khusus yang juga bisa membuka ruang untuk bisa masuk ke Australia," tutur Melki Laka Lena.
Melki Laka Lena menyoroti kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Tata Ruang tersebut bagus untuk kawasan yang ada wilayah Bali - Nusa Tenggara.
"Forum ini saya pikir bagus sekali. Kita bersama nanti mengusulkan semua yang kita bahas ini menjadi design pembangunan untuk ke depan," kata Melki Laka Lena.
Politisi Golkar tersebut menyampaikan dalam menentukan tata ruang, Pemerintah Provinsi NTT terus melibatkan masyarakat. Tujuannya agar masyarakat menjadi mengerti dan merasa menjadi subjek dari pembangunan.
"Kita mendorong agar ini perencanaan bisa dibuat konkrit," tegas Melki Laka Lena. (moa)
| Tanggapi Penyitaan Miras, Anggota DPD RI Angelo Wake Kako Sebut Moke Adalah Akar Budaya Orang NTT |
|
|---|
| Kantor Pegadaian Labuan Bajo Gelar Lomba Mewarnai tingkat TKK Se-Kecamatan Komodo, Manggarai Barat |
|
|---|
| DPD RI Dorong Bandara Internasional Komodo Labuan Bajo Jadi BLU |
|
|---|
| Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat Ungkap Capaian dan Strategi Penanganan Tuberkulosis |
|
|---|
| Pemkab Manggarai Barat Capai Target Eliminasi Kusta, Tapi Kasus Masih Ada |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Gubernur-NTT-Melki-Laka-Lena-saat-diwawancarai-wartawan.jpg)