Erupsi Gunung Lewotobi
Setiap Saat Lansia Penyintas Lewotobi Hirup Limbah Busuk di Hunian Sementara
Bau limbah pembuangan air meresahkan penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki di blok E, bagian bawah Huntara III di Desa Konga
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Bau limbah pembuangan air meresahkan penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki di blok E, bagian bawah Hunian Sementara (Huntara) III di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT, Rabu (22/10/25) pagi.
Tiga orang lansia, salah satunya Rosalia Lia Wolor (67), menutup pintu depan rumah agar aroma busuk tak mengganggu santap pagi.
Selama dua pekan terakhir, Rosalia bersama para penyintas erupsi dari Desa Nawokote di Blok E diganggu oleh genangan air berwarna lumut yang keluar dari ujung pipa pembuang.
Rumah kelompok rentan itu terus disasar air limbah yang datang dari beberapa kopel bagian atas Blok E. Sejumlah rumah tangga pengguna air di lokasi atas itu mencapai puluhan jiwa.
Baca juga: LIPSUS: Anak-anak Takut ke Sekolah Pasca Kasus Guru Pukul Siswa hingga Tewas
Limbah semakin menggenang seiring dengan banyaknya aktivitas memasak, mandi, hingga mencuci. Selain Rosalia, limbah juga melanda rumah Sesilia Tebu Tobi, lansia yang saban hari beraktivitas dengan mengandalkan tongkat.
"Bau sekali, tidak bisa tahan. Kami tutup pintu rumah supaya kurangi bau busuknya. Hari-hari halaman kami tidak pernah kering," ujar Rosalia kepada wartawan.
Dominikus Domi Futa (68), suami Rosalia, mengungkapkan bahwa jaringan pembuangan limbah dibuat tanpa penampung. Limbah pun terbuang tanpa diatur dengan baik, mencemari permukiman sekitar.
"Mungkin pipa pembuangan ini dibuat ke arah lain sehingga pembuangan airnya jauh, seperti di kopel-kopel (hunian di blok lain)," katanya.
Baca juga: LIPSUS: 85 Persen Pelajar Terpapar Seks Bebas, Kasus HIV AIDS Meningkat
Hampir setiap waktu, terlebih saat jam makan, pintu depan rumah selalu tertutup agar aroma limbah tak menganggu kebersamaan mereka di meja makan.
"Kami terpaksa tutup supaya tidak bau, tetapi baunya tetap tercium," ungkap Dominikus.
Pada Selasa (21/10/25) malam, para penghuni bawah Block E marah karena genangan limbah membuat halaman depan becek dengan aroma yang mengganggu pernapasan.
Suara celoteh itu, cerita penyintas, bukan sesama penyintas yang saling bertengkar, tetapi luapan kekesalan penghuni Blok E bagian bawah yang meminta ujung pipa pembuangan dipindahkan ke tempat yang tepat. (cbl)
| Warga Talibura Sikka Diguyur 'Hujan Pasir' Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki |
|
|---|
| Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Meradang, Pelajar di Boganatar Sikka Dipulangkan |
|
|---|
| Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meradang Erupsi 8.000 Meter Abu Mengarah ke Huntap |
|
|---|
| Erupsi Gunung Lewotobi Capai 3 Kilometer, 1.633 KK Masih 'Mengembara' di Pengungsian |
|
|---|
| Dentuman Kuat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Terdengar Hingga di Sikka |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.