Tragedi Berdarah di TTU

TERUNGKAP Motif Suami Bantai Istri, Ipar dan Ponakan di Desa Amol TTU

Teka teki motif Landelinus Kuabib (53) menghabisi nyawa istri, ipar dan ponakan di Desa Amol TTU.

|
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
EVAKUASI - Anggota Polres Timor Tengah Utara mengevakuasi tiga jenazah korban pembacokan di Desa Amol, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten TTU. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Teka teki motif Landelinus Kuabib (53) menghabisi nyawa istri, ipar dan ponakan di Desa Amol Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), terjawab sudah.

Kapolres TTU AKBP Eliana Papote melalui Kasubsi PIDM Humas IPDA Markus Wilco Mitang mengungkapkan bahwa kasus pembunuhan itu dipicu pelaku tersinggung karena sang istri Emiliana Oetpag menuduhnya berbohong.

Berdasarkan keterangan para saksi dan tersangka, lanjut Markus, pelaku juga dalam pengaruh alkohol.

Sebelum terjadi pembunuhan, Emiliana Oetpah sempat meminta Landelinus memesan air tangki untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Namun hingga malam tiba, mobil tangki tidak kunjung datang.

Saat Landelinus pulang ke rumah dalam kondisi mabuk alkohol, dia sempat cekcok dengan istrinya. Pelaku menyampaikan bahwa dia sudah memesan air mobil tangki.

Tak puas dengan jawaban tersebut, Emiliana Oetpah menyebut suaminya berbohong. Hal itu menyulut emosi pelaku.

Pelaku kemudian mengambil parang dan membacok korban hingga meninggal dunia.

Sementara motif pelaku menghabisi kedua korban lain, yakni Kristina Nomawa dan Bernadeta Kuabib (8) serta korban berinisial LK (14), karena dendam soal pembagian harta warisan. LK saat ini sedang dirawat di RSUD Kefamenanu.

Markus menjelaskan, pelaku menaruh dendam terhadap ipar dan ponakannya karena lebih mendapatkan perhatian soal warisan rumah dan tanah. Ibu tersangka disebut lebih memberikan perhatian lebih kepada ipar dan keponakannya.

"Jadi motifnya ada kemarahan spontan akibat pertengkaran dengan istri yang menyinggung harga diri pelaku hingga berdampak pada rasa kecewa, dendam, dan ketidakpuasan terhadap anggota keluarga lain terkait kepemilikan rumah dan tanah warisan," terang Markus, Kamis (16/10) malam.

Sebelumnya diberitakan, Landelinus Kuabibi membacok tiga orang hingga tewas di di Desa Amol, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten TTU, Senin (13/10/2025) sekira pukul 21.00 Wita.

Iinformasi yang dihimpun, Selasa (14/10), aksi nekat Landelinus terjadi di Dusun Usapi Toko RT 003 RW 003 Desa Amol.

Landelinus membacok istrinya, ipar (istri dari adik kandung Landa Linus) dan dua ponakan (anak dari iparnya tersebut). Usai dibacok tiga orang korban meninggal dunia seketika di TKP.

Sementara satu orang korban lainnya yang merupakan seorang anak di bawah umur berinisial LK kritis usai menjadi korban aksi brutal pria tersebut.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved