NTT Terkini
Universitas Timor Kukuhkan Dua Guru Besar
Dikatakan Prof Paulus, saat ini sebagian besar tumpuan produksi daging di Indonesia bersumber dari peternakan rakyat.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
Bertolak pada potensi ayam kampung dan permasalahan yang dihadapi dalam pengembangannya, perlu difokuskan pada hilirisasi riset dan implementasinya terutama pada pakan dengan balance makro dan mikro nutrien dan telur dalam rangka optimalisasi pertumbuhan.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. Ir. Paulus Klau Tahuk, S. Pt., MP., IPU mengatakan, judul orasi ilmiah dalam pengukuhan guru besar pada kesempatan itu yakni"Optimalisasi Produktivitas Sapi Potong di Peternakan Rakyat Dalam Mendukung Pemenuhan Daging di Indonesia".
Menurutnya, dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2025 Tentang Rencana Pembangunan Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2025-2029 menegaskan bahwa, swasembada pangan merupakan salah satu bagian penting dari rencana prioritas nasional 2 dalam memantapkan sistem pertahanan keamanan dan mendorong kemandirian bangsa.
Produksi sapi potong di Indonesia didominasi oleh peternakan rakyat yakni sebesar 90 % . Secara khusus di wilayah Timor Barat, cekaman kekurangan pakan di Kabupaten Kupang mencapai rata-rata 21,96 % , Kabupaten TTS rata-rata 13,22 % , Kabupaten TTU 11,06 % , Kabupaten Belu rata-rata 23,27 % .
Sejauh ini permasalahan serius yang terjadi dalam peternakan rakyat adalah inovasi teknologi pakan rendah, ketergantungan pakan pada kemurahan alam, dan ketersediaan pakan yang tidak berkelanjutan. Di sisi lain, sebanyak 64 % sampai 92 % peternak sapi potong mengalami kesulitan pakan pada musim kemarau.
Oleh karena itu, Prof Paulus menawarkan solusi optimalisasi produktivitas sapi potong peternakan rakyat dari aspek pakan yakni menyediakan inovasi teknologi pakan. Inovasi ini mudah, murah dan dapat diaplikasikan petani/peternak dengan menyediakan bank pakan sebagai pasokan untuk periode krisis pakan. Solusi pasokan pakan ternak ini meliputi; Hay dan Silase, Amoniase dan Pakan Komplit.
Dikatakan Prof Paulus, saat ini sebagian besar tumpuan produksi daging di Indonesia bersumber dari peternakan rakyat.
Oleh karena itu, memperkuat tata kelola usaha sapi potong di peternakan rakyat merupakan langkah strategis menuju kemandirian pangan hewani, terutama daging sapi.
"Namun demikian saya sadar bahwa membangun peternakan rakyat yang kuat dan berdaya saing tinggi di Indonesia tidaklah mudah. Namun saya yakin, dengan kerja keras dan kerja cerdas, saling bahu-membahu diantara semua pemangku kepentingan cita-cita kita untuk menjadikan Indonesia swasembada daging termasuk daging sapi dapat tercapai," pungkasnya. (bbr)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Kukuhkan-guru-besar.jpg)