NTT Terkini

Provinsi NTT Kehilangan Rp1 Triliun per Tahun Beli Pinang dari Wilayah Lain di Indonesia

Provinsi Jambi menjadi pemasok terbesar dengan rata-rata pembelian menyentuh angka Rp 700 miliar per tahun.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
SAMBUTAN - Sambutan Gubernur NTT Melki Laka Lena dalam Rakerda III Partai Demokrat NTT. Sabtu, (4/10/2025) di Kota Kupang.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) setiap tahunnya kehilangan Rp1 triliun untuk membeli pinang dari berbagai wilayah lain di Indonesia. 

Provinsi Jambi menjadi pemasok terbesar dengan rata-rata pembelian menyentuh angka Rp 700 miliar per tahun.

Terkait pengeluaran tersebut Gubernur NTT Melki Laka Lena mengaku kaget dengan kondisi ini. 

"Saya tidak pernah duga ada dana satu triliun kita buang ke luar NTT untuk beli pinang. Kita beli pinang yang kita makan hari-hari, dan 700 M (miliar) dibeli dari Jambi," kata Melki Laka Lena saat pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke III Partai Demokrat NTT, Sabtu (4/10/2025). 

"Waktu Gubernur Jambi ketemu saya dia bilang begini, NTT kaya-kaya ya, kok beli pinang saja dari tempat saya Rp 700 miliar. Pinang saja beli dari luar," tambah Melki. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Nelayan Gelar Aksi Damai Desak Gubernur NTT Copot Kadis Kelautan dan Perikanan

Politikus Golkar itu menyebut NTT defisit perdagangan Rp 51 triliun per tahun. 

Jika NTT mampu menekan aspek ini maka defisit bisa berkurang. Untuk itu, ia mengajak kader Demokrat terlibat untuk mengatasi ini. 

Waketum DPP Golkar ini mengatakan angka pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan II berada di 5,44 persen atau diatas nasional. Sumbangsih paling besar adalah sektor pertanian. 

Mantan anggota DPR RI ini menyebut Pemerintah saat ini tengah melakukan gerakan Beli NTT. 

Semua komponen didorong untuk melakukan produksi berbagai produk lokal. Adanya produk dalam daerah maka bisa mengurangi ketergantungan. 

Baca juga: Gubernur NTT Melki Laka Lena Targetkan Bedah 35.000 Rumah Layak Huni Tahun 2026

"Kita dorong ada hilirisasi disini. Agar semakin banyak produk NTT bisa mengganti produk yang selama ini kita beli dari luar NTT," katanya. 

Melki mengatakan, hilirisasi ini bisa dilakukan pada berbagai sektor termasuk pertanian dan peternakan maupun kelautan. 

Ia menyebut Demokrat NTT selama ini cukup mampu bersentuhan dengan aspek pertanian. 

Sisi lain, dengan keterbatasan fiskal di daerah, ia berharap Demokrat bisa membantu Pemerintah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Dia menekankan pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak. 

"Mudah-mudahan kita bisa menjahit semua kekuatan. Saya mengapresiasi Rakerda ini. Dengan hati dan kebersamaan, kita bisa membuat NTT maju, sehat, cerdas dan berkelanjutan," ujarnya. (fan) 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved