Pejabat Pemprov NTT Retret

Retret Pejabat Pemprov NTT Telan Rp 1 Miliar, Akademisi Ungkit Rendahnya Kualitas Pendidikan 

Retret pejabat Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menghabiskan anggaran Rp 1 miliar menuai kritik.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/HO
MARSEL ROBOT - Dosen FKIP Undana, Dr Marsel Robot menyoroti retret pejabat Pemprov NTT menghabiskan anggaran Rp 1 miliar. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Retret pejabat Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Pemprov NTT ) menghabiskan anggaran Rp 1 miliar menuai kritik. 

Akademisi FKIP Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Dr Marsel Robot mengaitkan retret dengan kegelisahan Gubernur NTT Melki Lana Lena terhadap rendahnya kualitas pendidikan di NTT. 

Gubernur Melki Laka Lena menyebut kondisi pendidikan tidak baik-baik saja. 

Menurut Marsel Robot, dana Rp 1 miliar bisa digunakan untuk membangun ekosistem pendidikan.

"Katakanlah dengan uang Rp 1 miliar kita latih guru untuk membangun ekosistem dengan literatif di sekolah. Kita memilih sekolah pinggiran, tengah dan di kota. Kita menemukan persoalan," kata Marsel Robot, Rabu (24/9/2025). 

Ia menegaskan, retret pejabat tidak memberi dampak yang tepat.

Marsel Robot mengapresiasi jika biaya retret itu didorong untuk pelatihan para guru agar menemukan metodologi pembelajaran yang cocok. 

"Tetapi tidak cukup dengan itu, harus diikuti dengan regulasi," katanya. 

Apalagi, lanjut Marsel Robot, Gubernur Melki Laka Lena menyampaikan kecakapan peserta didik untuk membaca, menulis dan berhitung masih lemah.

Tidak saja di jenjang sekolah dasar dan menengah, kondisi itu bahkan sampai ke Perguruan Tinggi.

Ia mengamini bahwa masih ada mahasiswa di Perguruan Tinggi yang belum lancar membaca, menulis dan berhitung. Dia berkata, situasi itu karena sistem pendidikan yang tidak cukup mengatur ketat. 

Dalam pengalamannya, ia mengaku situasi pendidikan di NTT memang tidak sedang baik. Sekolah-sekolah bisa dilengkapi Klinik Sekolah. 

Nantinya, satu ruangan khusus didampingi guru tertentu akan membantu pelaksanaannya. Dari situ akan ditemukan persoalan dan dibuat metode khusus. 

Sisi lain, biaya retret bisa juga diberikan ke lulusan dari Perguruan Tinggi agar memberi pendampingan pelajar yang dianggap belum memahami tentang membaca, menulis dan berhitung. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved