Pejabat Pemprov NTT Retret

Pemprov NTT Klaim Retret di Unhan Bentuk Investasi Sumber Daya Manusia

Pemprov NTT, melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menyelenggarakan retret itu melibatkan 677 pejabat struktural Eselon II, III, dan IV

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/I
Kepala BKD NTT, Yos Rasi 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pelaksanaan retret kepemimpinan strategis bagi pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov)  Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah bagian dari upaya mewujudkan soliditas dan kedisplinan serta penguatan kapasitas dan kualitas pejabat.

Pemprov NTT, melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menyelenggarakan retret itu melibatkan 677 pejabat struktural Eselon II, III, dan IV. 

"Kegiatan ini berlangsung di Kampus Politeknik Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI) Ben Mboi, Atambua, dalam dua gelombang yakni 23- 27 September 2025 dan 1-5 Oktober 2025," kata Kepala BKD NTT, Yos Rasi, Senin (22/9/2025). 

Mantan Kepala Dinas Sosial NTT itu mengapresiasi perhatian, kritik, dan saran dari berbagai elemen masyarakat terkait pelaksanaan retret kepemimpinan strategis bagi pejabat struktural lingkup Pemprov NTT itu. 

"Semua tanggapan ini merupakan bentuk dukungan publik yang sangat berarti bagi upaya bersama meningkatkan kualitas birokrasi dan pembangunan di NTT," sambung Yos.

Dia menyebut, retret kepemimpinan strategis ini sejatinya, bukan sekadar meniru kegiatan serupa di daerah-daerah lain, melainkan lebih sebagai hasil evaluasi enam bulan pertama kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT

Pada hakekatnya, kata Yos, retret di Unhan secara substansi akan mempertemukan core competence penyelanggaraan pendidikan vokasi yang sangat relevan dengan core competence urusan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi. 

Mengadopsi model pendidikan vokasi di Unhan, menurut dia, dapat diadaptasikan ke dalam model implementasi kebijakan pembangunan di tingkat daerah. Muaranya bisa bermakna dan berdampak bagi upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat.

"Evaluasi menunjukkan bahwa birokrasi pemerintah provinsi NTT perlu semakin solid, disiplin, berkarakter tangguh dan berkinerja lebih. Agar mampu menjawab tantangan nyata, terutama keterbatasan kapasitas fiskal daerah dalam mendukung program pembangunan," ujarnya.

Yos menjelaskan, mendukung target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 2,8 triliun Tahun 2026, dibutuhkan kepemimpinan yang tidak hanya cakap secara teknis. 

Lebih dari itu, seorang pemimpin harus mampu menggerakkan seluruh potensi dan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Pejabat Pemprov NTT Retret di Unhan Belu, Habiskan Dana Rp 1 Miliar

"Oleh karena itu, peserta kegiatan retret ini adalah 677 pejabat struktural yang merupakan unsur pimpinan di setiap unit dan sub unit organisasi pemerintah daerah Provinsi NTT," katanya. 

Yos mengatakan, alokasi biaya retret kepemimpinan yang jumlahnya satu miliaran ini merupakan bentuk investasi sumber daya manusia, khususnya pejabat struktural lingkup Pemerintah Provinsi NTT.

Biaya ini sepenuhnya digunakan untuk transportasi, akomodasi, konsumsi, dan narasumber, sedangkan perlengkapan pribadi ditanggung oleh masing-masing peserta. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved