NTT Terkini

Wagub NTT Pimpin Rakor Penanganan Bencana Nagekeo, Ini Tiga Arahan Penting

Wagub NTT Johni Asadoma memimpin Rakor Penanganan Bencana Nagekeo, Ini tiga point yang diarahkan.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/HO
RAKOR - Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur (NTT) Johni Asadoma memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan bencana banjir bandang di Kabupaten Nagekeo. Wagub NTT Pimpin Rakor Penanganan Bencana Nagekeo, Ini Tiga Arahan Penting 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  -Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur ( Wagub NTT ) Johni Asadoma memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan bencana banjir bandang di Kabupaten Nagekeo NTT. 

Ini Tiga Arahan Penting Wagub NTT terkait Penanganan Bencana Nagekeo.

"Yang harus segera ditindaklanjuti, yaitu pencarian korban hilang, pemulihan infrastruktur dan sarana-prasarana yang rusak, serta pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi," kata Johni Asadoma, Minggu (14/9/2024). 

Purnawirawan Polri itu mengatakan, dari 8 korban hilang, masih ada tiga orang yang belum ditemukan. Upaya pencarian masih dilakukan dengan alat berat dan drone. 

Baca juga: Temui Sekretaris Menko Infrastruktur, Wagub NTT Usul Percepatan Pembangunan

Medan yang sulit membuat pencarian terkendala. Menurut Johni Asadoma, BNPB menyampaikan, masa pencarian standar adalah tujuh hari.

Namun dapat diperpanjang tiga hari pertama apabila ada permintaan resmi dari pemerintah daerah berdasarkan aspirasi masyarakat. 

"Untuk memperkuat pencarian, Basarnas akan mendatangkan anjing pelacak (K9) bekerja sama dengan Polda, dan mengerahkan tambahan tenaga dari TNI, Polri, dan masyarakat," katanya. 

Johni Asadoma menyerukan semua pihak agar bisa membantu distribusi pakaian layak pakai bagi warga terdampak. Para ASN di wilayah setempat bisa memulai hal tersebut. Langkah ini sama dengan pernah dilakukan saat penanganan korban erupsi Ile Lewotobi Laki-laki di Flores Timur. 

Disamping itu, kata dia, Pemerintah Provinsi juga segera mengirim bantuan empat ton beras dari Dinas Sosial dan BPBD. Ada juga dukungan dapur umum dari Kabupaten Ende agar memastikan makanan siap saji tersedia dengan baik bagi para pengungsi. 

Ia mengarahkan agar Kabupaten terdekat ikut membantu dalam pemenuhan air bersih. Distribusi lewat truk air dan PDAM bisa melalui pasokan daerah terdekat. Sebab, jaringan irigasi dan air bersih rusak berat akibat banjir bandang. 

Baca juga: Pasca Bencana Banjir Bandang, Warga Mauponggo Kesulitan Akses Air Bersih

Johni Asadoma mengaku dirinya juga dilaporkan tentang rencana pembangunan sarana air bersih untuk jangka panjang. Pemerintah setempat bakal membangun pompa air dan menyedot air lalu ditampung kemudian disalurkan ke warga. 

Beberapa infrastruktur dari laporan saat Rakor, rusak berat. Termasuk jembatan utama sebagai jalur ekonomi. Johni Asadoma mendorong adanya pembangunan jembatan darurat untuk pemulihan mobilitas. 

Setidaknya, ada tujuh jembatan lintas provinsi, dengan dua di antaranya belum dapat diakses, yakni di Maukeli dan Aewoe. Balai Pekerjaan Umum telah menyiapkan 1.000 lembar kawat bronjong, dan tambahan 1.500 lembar sedang dalam perjalanan ke lokasi bencana. 

"Satu unit jembatan darurat sudah tiba dari Kupang, sementara satu lagi akan dikerjakan bekerja sama dengan Densipur Udayana," kata Johni Asadoma

Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi akan memberikan perhatian khusus terhadap perbaikan ruas jalan yang rusak akibat bencana. Dia mengingatkan, tim verifikasi dari BNPB bisa dipercepat agar bantuan dari Pemerintah Pusat bisa didistribusikan. 

Dia berkata, data yang detail sangat dibutuhkan. Tidak saja mengenai korban, tetapi juga warga terdampak di berbagai tempat hingga kerusakan infrastruktur. 

Baca juga: Pasca Bencana Banjir Bandang, Warga Mauponggo Kesulitan Akses Air Bersih

Johni Asadoma meminta agar data korban dan kerusakan dipublikasikan secara transparan di papan pengumuman di lokasi bencana, sehingga masyarakat mengetahui perkembangan yang ada.

Tercatat, 83 rumah yang hanyut, rusak berat, atau terancam, dengan 47 rumah mengalami kerusakan paling parah. Bagi warga yang rumahnya terdampak maupun berpotensi terdampak, akan dilakukan relokasi ke tempat yang aman. 

Relokasi diupayakan tetap berada di wilayah desa yang sama agar urusan administrasi dan sosial lebih mudah. BNPB membutuhkan data yang lengkap dan valid agar proses bantuan dapat segera dilakukan, dengan target keluarga terdampak sudah dapat menempati rumah baru sebelum Natal 2025.

Sementara itu, untuk listrik dan penerangan, Desa Sawu yang hingga kini masih gelap akan menjadi prioritas pemulihan, sehingga aktivitas warga dan proses penanganan bencana dapat berjalan lebih lancar.

Johni Asadoma menginstruksikan Bupati untuk membentuk tim khusus atau satgas pendataan dengan surat tugas resmi dan rincian bidang kerja yang jelas.

Secara khusus, Johni Asadoma meminta para petugas lapangan menggunakan  alat pelindung diri (APD), seperti masker dan sarung tangan, agar tetap terlindungi selama proses evakuasi.

“Dengan koordinasi yang baik dan gotong royong dari semua pihak, kita harapkan bersama penanganan bencana banjir bandang di Nagekeo dapat berjalan cepat, tepat, dan berpihak kepada masyarakat terdampak," ujarnya. (fan) 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM DI GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved