Liputan Khusus

LIPSUS: Paulus Ditembak dari Jarak 5 Meter, Pengakuan Korban Penembakan UPF Tiles

Paulus Taek Oki (69), korban penembakan mengaku ditembak seorang Unidade Patrullamentu Fronteira (UPF) Negara Timor Leste dengan jarak 5 meter

|
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
BENTROK - Selongsong peluru kaliber 5, 5 milimeter diduga milik UPF Negara Timor Leste yang tercecer di TKP usai bentrok dengan warga Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin, 25 Agustus 2025. 

Kasubsi PIDM Seksi Humas Polres TTU, Ipda Markus Wilco Mitang, mengatakan Polres Timor Tengah Utara (TTU) tengah menyelidiki kasus penembakan Paulus oleh aparat keamanan Timor Leste. Sejumlah saksi dari Desa Inbate telah dimintai keterangan. 

Menurut Wilco, Selasa (26/8), bentrokan antara masyarakat Dusun Nino, Desa Inbate, Kecamatan Bikomi Ninulat dengan Anggota UPF (Unidade De Patrulhamento Da Fronteira), terjadi sekitar pukul 09.40 Wita di sekitar patok Provinsi 36, Co. 51L.650456.8959699 Dusun Nino, Desa Inbate.

Baca juga: Pernyataan Kantor Penghubung KBRI Dili di Oecusse Soal Insiden Penembakan Warga Indonesia oleh UPF

Awalnya lanjut Wilco, sekitar 20 warga Dusun Nino sedang melakukan gotong royong membuka lahan untuk persiapan menanam jagung. Saat itu datang tim pekerjaan patok batas negara dari Timor Leste. Tim tersebut membuat patok baru, namun warga menolak karena dianggap sudah masuk wilayah Indonesia. 

Setelah kembali, pekerja patok melaporkan hal itu kepada polisi Timor Leste. Perdebatan kemudian terjadi hingga seorang warga, Paulus Taek Oki (60), tertembak di bahu kanan. Paulus sempat dirawat di Puskesmas Inbate sebelum dirujuk ke RSUD Kefamenanu. Saat ini polisi bersama TNI dan otoritas terkait masih berkoordinasi dengan pihak Timor Leste.

Satuan Tugas Yonif 741/GN bersama Polisi Perbatasan Timor Leste (UPF-PNTL) menggelar patroli gabungan di sepanjang perbatasan Indonesia-Timor Leste, Kabupaten Belu, Selasa (31/12/2024).
Satuan Tugas Yonif 741/GN bersama Polisi Perbatasan Timor Leste (UPF-PNTL) menggelar patroli gabungan di sepanjang perbatasan Indonesia-Timor Leste, Kabupaten Belu, Selasa (31/12/2024). (KBRN)

Camat Bikomi Nilulat, Saverianus Lake, membenarkan adanya penembakan. Persoalan dipicu masalah batas negara antara Kabupaten TTU dengan Distrik Oekusi, Timor Leste. 

Menurutnya, warga kesal karena lahan mereka dicaplok hingga lebih dari 12 hektare. Saat ini dirinya bersama aparat terkait masih berada di lokasi untuk memantau situasi. 

Sementara Kepala Desa Inbate, Matias Eko mengatakan, lokasi bentrokan merupakan lokasi kebun milik Warga Desa Inbate. Selama ini masyarakat Desa Inbate mengolah lahan tersebut untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Dikatakan, secara turun temurun lahan tersebut menjadi sumber hasil pertanian warga Desa Inbate. Di lokasi itu tidak pernah terjadi bentrok berdarah antar warga.

Baca juga: Pernyataan Kepala Desa Inbate Usai Masyarakat Terlibat Bentrok bersama UPF dan Warga Timor Leste 

Dijelaskan Matias, masyarakat Desa Inbate (sekaligus pemilik lahan pertanian), meminta agar tidak boleh pembangunan patok perbatasan di lokasi itu. Pasalnya, titik tersebut selama ini menjadi titik sengketa antara warga Indonesia dan Timor Leste. "Kalau mereka tidak bangun (patok perbatasan), pasti tidak ada kejadian seperti itu," ucapnya.

Semestinya, patok perbatasan yang bermasalah tersebut, tidak boleh dilakukan aktivitas khususnya pembangunan patok perbatasan. Mereka menyarankan agar dilakukan ke depan tidak dilaksanakan aktivitas
Matias berharap agar insiden seperti itu tidak terjadi lagi di kemudian hari. Sementara masyarakat juga diminta untuk menjaga kondusifitas.

Aman Terkendali
Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) memastikan kondisi di perbatasan Indonesia-Timor Leste telah aman pasca insiden konflik antar warga yang terjadi di Desa Inbate, Kecamatan Bikomi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU.

Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Henry Novika Chandra, mengatakan situasi di lokasi yang menjadi wilayah sengketa sudah dapat dikendalikan.  "Di wilayah TTU, khususnya wilayah sengketa itu hingga saat ini aman dan dapat dikendalikan," ujar Kombes Pol. Henry, Selasa (26/8).

Ia menjelaskan, aparat Kepolisian bersama pasukan pengamanan perbatasan terus melakukan patroli gabungan guna menjaga stabilitas keamanan. Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan tindakan yang dapat memperkeruh keadaan.

BERANTAS - Kabid Humas Polda NTT, Henry Novika Chandra mengantakan akan berantas distribusi BBM yang tidak sesuai regulasi.
BERANTAS - Kabid Humas Polda NTT, Henry Novika Chandra mengantakan akan berantas distribusi BBM yang tidak sesuai regulasi. (POS-KUPANG.COM/HO)

Terkait korban luka tembak dalam insiden tersebut, Kombes Pol. Henry memastikan telah dievakuasi ke Polres TTU untuk mendapat perawatan medis. "Hasil pemeriksaan medis kemarin, korban sudah dinyatakan stabil," jelasnya.

Meski situasi telah terkendali, kata Kombes Pol. Henry pihaknya masih melakukan pendalaman terkait insiden tersebut. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved