Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 13 November 2025, "Kerajaan Allah di Balik Bening Keheningan"
Ketika berganti raja dan raja yang memimpin adalah lalim, maka kerajaan itu dilululantakan oleh musuh, maka mereka akhirnya merindukan kerajaan
Renungan Harian Katolik
Kamis 13 November 2025
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
(Keb 7:22 - 8:1; Mzm 119:89.90.91.130.135.175; Luk 17:20-25
MISTERI YANG TAK TERLIHAT: KERAJAAN ALLAH DI BALIK BENING KEHENINGAN MURNI HATI NURANI
"Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah." (Luk 17:20).
Bangsa Israel sejak dulu, sudah memiliki kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja. Kebanggaan kerajaan yang mereka miliki dan dipimpin oleh raja beriman yang mengandalkan Yahwe, tercipta kedamaian dan harmoni hidup yang mengagumkan, membuat mereka mengidentikan kerajaan itu dengan Kerajaan Allah.
Ketika berganti raja dan raja yang memimpin adalah lalim, maka kerajaan itu dilululantakan oleh musuh, maka mereka akhirnya merindukan sebuah kerajaan yang akan ada dan tak tergoyahkan ketika pemimpinnya adalah Sang Mesias sebagaimana dinubuatkan oleh para nabi.
Sang Mesias itu akhirnya datang juga, namun bukan mesias politis sebagaimana yang mereka dambakan. Mesias politis dambaan itu harus bertakhta di istana kerajaan yang mewah, memimpin rakyatnya berperang secara fisik tumpas tuntas para musuh.
Sang Mesias Yesus Kristus datang dalam kesederhaan, lahir di kandang hewan, disaksikan para malaikat, dan yang mengetahui pertama Dia telah lahir di bumi adalah para penjaga ternak di padang.
Ketika Yesus tampil dengan tanda-tanda Kerajaan Allah melalui mukjizat yang diadakan, para elite spiritual Yahudi tidak menggubris-Nya.
Ketika para Farisi bertanya pada Yesus, kapan Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah. Kerajaan Allah datang dalam keheningan, kesunyian tanpa sorak-sorai.
Kerajaan Allah sudah ada di tenngah-tengahmu! Namun sebelum tersingkap semuanya secara terang benderang di hadapan manusia, Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.
Kebijaksanaan untuk melihat tembus tanda-tanda kehadiran Kerajaan Allah dalam Diri Kristus, ada dalam hati murni tanpa ambisi berkuasa, ada dalam diri orang sederhana, orang kecil dan terpinggirkan. "Berbahagialah kamu yang miskin karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah."
Hati yang jahat, penguasa lalim tak diberi penerangan spiritual untuk melihat dan memahami tanda-tanda Kerajaan Allah dalam Diri Sang Mesias terjanji.
Kitab Kebijaksanaan mengajarkan kita tentang kebijaksanaan itu seperti ini, "Di dalam kebijaksanaan ada roh yang arif dan kudus, tunggal, majemuk dan halus, mudah bergerak, jernih dan tidak ternoda, suka akan yang baik dan tajam." (Keb 7:22).
Kebijaksaan adalah roh yang sayang akan manusia, napas kekuatan Allah, dan pancaran murni kemuliaan Yang Maha Kuasa. Kebijaksanaan bertakhta dalam hati nurani yang bening yang mengetahui apa yang Tuhan mau dan turuti kehendak kudus-Nya.
Maka Pemazmur dengan lantang bermadah, "Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Biarlah jiwaku hidup supaya memuji-muji Engkau, dan biarlah hukum-hukum-Mu menolong aku." (Mzm 119:135.175).
Ketika Kerajaan Allah datang tanpa sorak, keheninganlah yang menyapa. Tanpa tanda, hanya iman kepercayaanlah yang menanti kerajaan yang tak diketahui.
| Renungan Harian Katolik Kamis 13 November 2025, "Kerajaan Allah Sudah Ada di Tengah-tengah Kita" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Rabu 11 November 2025, "Yesus Pemimpin Sempurna" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Rabu 12 November 2025, "Bersyukur dan Berterimakasih" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Rabu 12 November 2025, “Kembali Sambil Memuliakan Allah” |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Selasa 11 November 2025, "Kita Hanyalah Hamba dan Pelayanan" |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Pater-Fransiskus-Funan-Banusu-SVD-1234.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.