Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 13 November 2025, "Kerajaan Allah Sudah Ada di Tengah-tengah Kita"
Kehadiran Yesus mendatangkan keselamatan bagi orang yang percaya kepada-Nya dan yang mau membuka hati untuk menerima-Nya.
Renungan Harian Katolik Suara Pagi
Bersama Pastor John Lewar SVD
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz
STM Nenuk Atambua Timor – NTT
Kamis, 13 November 2025
Hari biasa Pekan XXXII
Keb. 7:22 - 8:1; Mzm. 119:89,90,130,135,175; Luk. 17:20-25
Warna Liturgi Hijau
Kerajaan Allah Sudah Ada di Tengah-tengah Kita
“Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu” merupakan jawaban Yesus atas pertanyaan orang Farisi mengenai kapan, di mana, dan bagaimana Kerajaan Allah akan datang.
Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, sehingga otomatis kehadiran Yesus merupakan kehadiran Kerajaan Allah. Di mana Yesus hadir di situlah Kerajaan Allah juga hadir.
Kehadiran Yesus mendatangkan keselamatan bagi orang yang percaya kepada-Nya dan yang mau membuka hati untuk menerima-Nya.
Yang sakit disembuhkan, yang bisu jadi bisa berbicara, bahkan yang mati dihidupkan kembali oleh Yesus. Mereka yang disembuhkan dari pelbagai macam penyakit tentu saja bergembira.
Demikianlah, ketika Kerajaan Allah hadir, hadir pula sukacita, keselamatan, dan kebahagiaan. Orang-orang Farisi tidak tahu bahwa Kerajaan Allah sudah ada di tengahtengah mereka. Diri Yesus adalah tanda kelihatan dari Kerajaan Allah.
Itulah sebabnya Yesus berkata, Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, karena tanda lahiriah itu sudah ada, sudah hadir, jadi tidak diperlukan tanda lain. Kehadiran-Nya sudah cukup menjadi tanda yang mengantar orang untuk merasakan dan mengalami datangnya Kerajaan Allah.
Sayang, orang-orang Farisi tidak mengalaminya. Apa yang menyebabkan orang-orang Farisi tidak melihat tanda yang ada di depan mereka? Dosa! Tepatnya dosa ketidakpercayaan atau dosa ketegaran hati.
Kerajaan Allah selalu mengagumkan bagi yang melihatnya. Kerajaan Allah itu hadir dalam suasana damai dari dalam, yakni dari hati dan jiwa yang bersih dari endapan dosa.
Itulah sebabnya dalam Khotbah di Bukit Yesus berkata, Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah (Mat 5:8). Mereka akan melihat Allah meraja.
Mereka akan melihat Kerajaan Allah. Sebagaimana sudah Yesus katakan bahwa sesungguhnya Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengah orang-orang Farisi pada waktu itu, yakni dalam Diri-Nya, demikian juga Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengah kita.
Sebab, di mana Yesus hadir bersama kita, di tengah-tengahkita, Kerajaan-Nya selalu ada bersama Dia, dan tidak akan berhenti ada.
Di mana Yesus ada, diterima seutuhnya dan sepenuhnya, maka Kerajaan Allah datang; Kerajaan Allah hadir dan bisa dirasakan kehadirannya, yakni dalam damainya.
Hal ini dikatakan oleh Tomas a Kempis (1379-1470), penulis buku terkenal Mengikuti Jejak Kristus, bahwa Kerajaan Allah itu damai dan sukacita dalam Roh Kudus.
Pernyataan Tomas a Kempis tersebut mengacu pada kata-kata Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Rom 14:17).
Dalam damai sejahtera hadir Kerajaan Allah. Nah, karena Kristuslah damai sejahtera kita (Ef 2:14), maka dalam suasana damai sejahtera inilah kita merasakan dan mengalami Kerajaan Allah. Kita menerima apa yang selalu kita mohon dalam doa Bapa Kami, “Datanglah Kerajaan-Mu.”
Saudara-saudari, dalam Yesus, Kerajaan Allah sudah ada di tengahtengah kita. Apa yang perlu kita lakukan adalah menerima, merasakan dan mensyukurinya. Jika hal ini menjadi pengalaman harian dalam hidup kita, maka berbahagialah kita, orang-orang yang percaya kepada Yesus.
Namun kita sering kali tidak menangkap dengan baik ajaran dan maksud Yesus. Hal ini terjadi karena kita berfokus pada pikiran kita sendiri. Kita tidak mau membuka hati dan pikiran kita untuk memahami ajaran Yesus secara benar.
Sikap seperti ini tentu menghalangi kita untuk mengenal Yesus dan ajaran yang diwartakan-Nya. Apalagi dewasa ini, begitu banyak kehebohan yang tidak perlu dalam pewartaan karya keselamatan dan sukacita Allah. Karena itu, kita diajak untuk selalu waspada agar kita tidak terjebak situasi tersebut.
Doa: Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk membuka mata hati kami agar kami semakin mengenal Engkau dan ajaran-Mu, Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Kamis. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin. (Pastor John Lewar SVD)
| Renungan Harian Katolik Rabu 11 November 2025, "Yesus Pemimpin Sempurna" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Rabu 12 November 2025, "Bersyukur dan Berterimakasih" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Rabu 12 November 2025, “Kembali Sambil Memuliakan Allah” |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Selasa 11 November 2025, "Kita Hanyalah Hamba dan Pelayanan" |
|
|---|
| Renungan Harian Katolik Selasa 11 November 2025, "Melakukan Apa yang Harus Kami Lakukan" |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/John-Lewar-SVD-RP_0694.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.