KKB Papua
Cerita Yohanes Bouk, Pendulang Emas yang Selamat dari Keganasan KKB Papua
Sementara itu, lima penambang emas lainnya selamat dan berhasil dievakuasi aparat, termasuk Yohanes Bouk alias Nando (22).
POS-KUPANG.COM, YAHUKIMO - Kelompok Kriminal Bersenjata Papua atau KKB Papua melancarkan serangan brutal ke Distrik Seradala Kabupaten Yahukimo Papua Peegunungan dalam sepekan terakhir.
Serangan KKB Papua terhadap pendulang emas di beberapa titik di daerah pedalaman Distrik Seradala telah merenggut tujuh korban jiwa.
Sementara itu, lima penambang emas lainnya selamat dan berhasil dievakuasi aparat, termasuk Yohanes Bouk alias Nando (22).
Nando dieevakuasi pada Rabu malam (1/10/2025) sekitar pukul 22.30 WIT. Evakuasi dilakukan bersama dengan tiga jenazah korban KKB Papua, yakni Marselino Lumare (32), Yunus (29) dan Roberto Agama (37).
Baca juga: Identitas Tujuh Pendulang Emas yang Tewas dalam Serangan KKB Papua di Yahukimo
Marselino dan Roberto merupakan penambang emas yang berasal asal Sanger, sementara Yunus berasal dari Maluku. Ketiganya berdomisili di Dekai, Yahukimo.
Saat evakuasi, ketiga jenazah dibawa ke RSUD Dekai pada pukul 02.30 WIT, Kamis (2/10/2025), untuk penanganan medis. Sementara korban selamat yakni Yohanes Bouk juga langsung mendapat perawatan intensif.
Satgas Damai Cartenz menyampaikan, Yohanes Bouk ditemukan menderita sakit malaria campuran setelah lima hari bertahan hidup di dalam hutan dengan bersembunyi di lubang tanpa makanan dan minuman.
Polisi menegaskan tidak akan memberi ruang bagi KKB yang menamakan dirinya Kodap XVI Yahukimo, Batalion Yamuhe, Kanibal, dan Sisibia pimpinan Kopitua Heluka.
“Kami akan kejar dan tangkap para pelaku serta bertindak tegas secara profesional terhadap siapa pun yang terlibat dalam kejahatan bersenjata,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani dikutip dari Tribun Papua.
“Penegakan hukum akan dilakukan secara terukur dan sesuai hukum yang berlaku. Stabilitas keamanan di Yahukimo adalah prioritas utama.”
Aparat minta warga tetap tenang Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik.
“Kami memahami peristiwa ini menimbulkan keresahan, tetapi saya tegaskan bahwa aparat keamanan selalu hadir untuk melindungi masyarakat. Operasi Damai Cartenz berkomitmen menjaga keselamatan setiap warga Papua,” kata Adarma. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.