Nasional Terkini 

Pembakar Halte yang Ditangkap saat Demo Ricuh Aktif Sebagai Pemuda Masjid

Eka Sapta Wardani mengaku kaget ketika mendengar HR ditangkap pihak kepolisian

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM/IRWAN RISMAWAN
DIBAKAR MASSA - Massa membakar mobil di depan Mako Brimob, Jakarta, saat melakukan demonstrasi menuntut keadilan atas kematian driver ojek online, Arfan Kurniawan, Jumat (29/8/2025). 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA – Rumah bernomor 44 di RT 7 RW 5 di Jalan Mampang Prapatan IV Gang M, Jakarta Selatan terlihat sepi dari aktivitas pada Kamis (4/9/2025) siang.

Rumah yang berada di dalam gang yang hanya muat untuk dua sepeda motor itu merupakan rumah HR, pemuda yang ditangkap polisi lantaran diduga sebagai pelaku pembakaran halte saat demo ricuh di Jakarta.

Nampak rumah HR itu berbeda dengan rumah sekitarnya. Rumah pelaku nampak besar dengan dua lantai dengan cat berwarna krem dan plafon motif kayu yang menghiasi bagian atapnya.

Saat disambangi Tribun tak bertemu pihak keluarga HR. Kebetulan, saat bersamaan sedang di Polda Metro Jaya.

Tetangga HR, Eka Sapta Wardani mengaku kaget ketika mendengar remaja tersebut ditangkap pihak kepolisian karena diduga menjadi pelaku pembakaran halte. Kala itu, HR ditangkap, Senin (1/9/2025) di rumahnya saat itu.

“Kalau penangkapan katanya sih semalam ada omnya juga di sini, kebetulan katanya omnya kenal sama yang mau nangkep si Haris itu. Ya sudah, tangkap aja gitu,” kata Eka.

Eka tak menyangka jika HR ikut dalam kericuhan hingga membakar halte. Hal ini karena sangat terbalik dengan kesehariannya di lingkungan rumah.

HR  merupakan remaja yang sangat aktif dalam kegiatan lingkungan rumah. Bahkan ikut dalam organisasi karang taruna di Kelurahan Mampang Prapatan itu. “Dia kalau misalkan ada kegiatan karang taruna, aktif juga sih,” ucapnya.

Tetangga HR lainnya, Ata juga mengungkapkan hal yang sama. Dia tak percaya jika HR ikut ditangkap akibat aksi anarkis yang dilakukan.

Ata mengatakan selain sebagai karang taruna, HR pun juga aktif sebagai pemuda masjid. Sering kali dia melihat HR dan rekan-rekannya ikut dalam kegiatan pengajian-pengajian di wilayah rumahnya.

HR yang hanya tinggal bersama ibunya itu karena sang ayah sudah meninggal dikenal warga tak pernah melakukan hal-hal yang aneh hingga berbau tindakan anarkis itu.

“Anaknya aktif. Sama orang tua juga baik, sopan lah istilahnya. Sama orang tua nggak songong lah. Kalau habis solat salaman, sopan anaknya,” tuturnya.

Berawal dari Ikut-Ikutan

Selain HR, ternyata ada tiga remaja lainnya yang juga ditangkap oleh pihak kepolisian lantaran ikut dalam kericuhan. Mereka yakni S, I dan A. Rumah ketiganya berbeda RT dan RW dengan HR, namun mereka tergabung dalam karang taruna yang sama.

Bahkan pelaku berinisial S merupakan anak dari Ketua RT 08 RW 03, Pela Mampang, Jakarta Selatan

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved