Nasional Terkini 

Pembakar Halte yang Ditangkap saat Demo Ricuh Aktif Sebagai Pemuda Masjid

Eka Sapta Wardani mengaku kaget ketika mendengar HR ditangkap pihak kepolisian

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM/IRWAN RISMAWAN
DIBAKAR MASSA - Massa membakar mobil di depan Mako Brimob, Jakarta, saat melakukan demonstrasi menuntut keadilan atas kematian driver ojek online, Arfan Kurniawan, Jumat (29/8/2025). 

Dari pantauan, rumah S berada di dalam sebuah gang dengan kondisi padat penduduk. Rumahnya yang kecil sangat berbeda dengan rumah HR. 

Ruang tamu yang hanya berukuran sekitar 3x3 meter itu terlihat padat karena banyak barang-barang khususnya barang elektronik.

Kakak S, Putri Anggraini bercerita jika adiknya itu awalnya izin kepada keluarga untuk jalan-jalan bersama teman setelah menjadi panitia kegiatan perayaan 17 Agustus di wilayah rumahnya.

“Tapi salah satu temennya itu ada yang bawa (bom molotov), dari awal katanya enggak dikasih, udah izin itu kan, (terus dibilang) enggak boleh jangan. Jadi yang bawa itu (si HR) diem-diem, adik saya tuh enggak tahu menahu, enggak ngerti, tahu tahu pas itu dia bawa,” ucap Putri.

Putri mengatakan adiknya itu memang tengah menjalani pendidikan di salah satu universitas swasta. Namun, ketika peristiwa itu terjadi, kegiatan belajar mengajar di kampus tengah libur.

Selain aktif dalam karang taruna dan pemuda masjid, S disebut Putri juga sosok yang pekerja keras. Dia pernah bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol) untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Bersama rekan-rekannya, kata Putri, S selalu bersedekah melalui kegiatan “Jumat Berkah” dengan memberikan makanan khususnya bagi warga yang membutuhkan.

“Adik saya kan gampang terpengaruh banget gitu ya, sudah gitu termasuk anak yang membela temannya, lebih solidaritas sama temennya gitu, saya tuh Cuma berharap setelah kejadian ini adik saya lebih ngerti kan, bisa memilih temen yang benar-benar gitu kan,” jelasnya.

Meski pekerja keras, Putri mengatakan jika S merupakan sosok yang manja terutama kepada sang ibu. “Adik saya, mohon maaf badannya Cuma gede aja itu, pikirannya masih bocah, masih manja banget sama ibunya. Apa apa masih ibunya gitu,” ungkapnya.

Namun, Putri mengatakan saat ini adiknya dalam kondisi sehat tanpa adanya luka luar setelah ditangkap pihak kepolisian. Dia hanya terlihat lelah karena hingga kini belum dipulangkan oleh polisi.

“Iya saya harapannya (dibebaskan). Bukan adik saya aja, tapi teman-temannya yang lain yang juga enggak salah,” jelasnya.

Bawa Banyak Bom Molotov

Untuk informasi, polisi menangkap terduga pelaku pembakaran sejumlah halte TransJ ketika terjadi demo diwarnai kericuhan pada Senin (1/9/2025) lalu.

Pelaku diketahui berinisial HR (25) yang saat ini masih berada di Polda Metro Jaya. Saat ditangkap, HR sendiri mengakui perbuatannya tersebut.

Namun, hingga kini masih belum diketahui halte mana saja yang dibakar oleh HR karena masih pendalaman.

“Itu lagi kita dalami (terduga pelaku beraksi dengan siapa), lagi dikembangin sama Polda. Karena dia molotovnya nggak satu, ada di tas beberapa,” tutur Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol Wahid Key saat dikonfirmasi. (tribun/abdi)

Ikutiberita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved