Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 4 September 2025, "Taat dan Jalankan Perintah Tuhan"

Kesuksesan iman dalam Tuhan, hanya akan tergapai bila kita sungguh-sungguh menjalankan apa yang Tuhan minta untuk kita buat dan kita laksanakan

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Pater Fransiskus Funan Banusu SVD 

Renungan Harian Katolik
Kamis, 4 September 2025
Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu SVD
TAAT DAN JALANKAN PERINTAH TUHAN, TAK ADA YANG MUSTAHIL
(Kol 1:9-14; Mzm 98:2-3ab.3cd-4.5-6; Luk 5:1-11)

"Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:5).

Kesuksesan iman dalam Tuhan, hanya akan tergapai bila kita sungguh-sungguh menjalankan apa yang Tuhan minta untuk kita buat dan kita laksanakan.

Setelah gagal menangkap ikan sepanjang malam, Tuhan Yesus minta Simon Petrus untuk bertolak agak ke dalam dan menebarkan jalanya di siang bolong. Simon agak protes karena kebiasaan dalam menangkap ikan bagi para nelayan hanya terjadi malam hari.

Jika malam sudah tidak menangkap apa-apa, apalagi siang. Namun Simon Petrus karena iman akan perintah Tuhan, ia pun taat dan menebarkan jala. Ia menangkap ikan cukup banyak dan terpaksa meminta bantuan perahu lain untuk memuat ikan-ikan itu.

Lihat, pengalaman manusiawi dan fakta iman berbeda. Ketika kita taat dan setia menjalanlan perintah Tuhan, apa yang tidak mungkin bagi manusia, tetap mungkin bagi Allah. Mukjizat penangkapan ikan yang melimpah membuat  Simon dan teman-temannya mengakui kuasa Yesus.

Fakta iman ini, serentak membuat mereka bertobat menjadi manusia baru di hadapan Tuhan sendiri. Mereka menjawab panggilan Tuhan dan dengan hati bebas meninggalkan segala sesuatu, lalu berganti profesi sebagai penjala manusia.

Kesuksesan dalam karya dan memperoleh hasil yang fantastik karena iman, memberdayakan kita untuk rendah hati, bertobat dan terus mengandalkan kuasa Tuhan dalam hidup. Tuhan memanggil kita bukan kerena kita hebat dan layak.

Dalam iman kita mencoba memadukan profesi, atau talenta yang Tuhan kasih dan memadukannya dengan daya iman, maka sukses pasti saja kita gapai.

Simon Petrus si nelayan besar menjadi nomor satu di antara teman-temannya bukan karena ia hebat di mata Tuhan, tetap karena keberaniannya untuk melaksanakan perintah Tuhan entah baik atau tidak baik waktunya.

Pertobatan dan merasa tak layak ada di dekat Tuhan dan mengalami mukjizat-Nya yang dasyat, menjadi sebuah kebajikan istimewa bagi Simon, yang diperhitungkan Tuhan bagi dirinya. Ia menjadi manusia baru dalam Tuhan, seorang berpofesi handal sebagai nelayan kini menjadi penjala manusia.

Profesi baru ini terus menanjak, walau ia jatuh bangun. Selain sebagai ketua para rasul, ia menjadi fondasi Gereja Yesus Kristus, bahkan pemegang kunci Kerajaan Allah.

Dua hal penting sebagai pelayan Tuhan ialah setia dan taat melaksanakan apa yang Tuhan minta untuk kita lakukan dan selalu bertobat.

Santo Paulus, rasul besar para bangsa mendoakan umat Kolose dan kita agar dipenuhi dengan hikmat dan pemahaman rohani yang benar untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, hidup layak di hadapan Tuhan, berkenan di hati-Nya dalam segala hal, menghasilkan buah dalam segala pekerjaan baik dan menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar." (Kol 1:9-11).

Kebajikan-kebajikan ini kita peroleh karena kita telah dilepaskan dari kuasa kegelapan. Pemazmur menanggapi dalam pujiannya, "Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah, dan bermazmurlah!" (Mzm 98:3cd-4).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved