Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 3 September 2025, "Untuk Itulah Aku Diutus"

Tema "Untuk itulah Aku diutus" mengajak kita untuk merenungkan tentang panggilan dan misi kita sebagai pengikut Kristus

Editor: Eflin Rote
DOK. POS-KUPANG.COM
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik 

Renungan Harian Katolik
Bruder Pio Hayon SVD
Hari Rabu Pekan Biasa XXII
Rabu, 3 September  2025.
PW Sto. Gregorius Agung

Bacaan I:  Kol. 1: 1-8
Injil:  Luk. 4: 38-44
“Untuk itulah Aku diutus”

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Salam sejahtera untuk kita semua. Pada hari ini, kita memperingati Santo Gregorius Agung, seorang paus dan Pujangga Gereja yang agung, yang dikenal karena kepemimpinannya yang bijaksana, perhatiannya terhadap kaum miskin, dan kontribusinya yang besar bagi perkembangan liturgi dan musik Gereja.

Tema "Untuk itulah Aku diutus" mengajak kita untuk merenungkan tentang panggilan dan misi kita sebagai pengikut Kristus, serta bagaimana kita dapat meneladani Santo Gregorius dalam melayani Tuhan dan sesama.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Dalam bacaan pertama dalam Kolose 1:1-8, Paulus menyampaikan salam dan ucapan syukur kepada jemaat di Kolose atas iman, kasih, dan pengharapan mereka.

Ia memuji mereka karena Injil telah berbuah dan berkembang di antara mereka, seperti juga di seluruh dunia. Paulus juga mengakui peran Epafras, rekan pelayanannya yang setia, yang telah memberitakan Injil kepada mereka dan memberitahukan tentang kasih mereka dalam Roh.

Ini menunjukkan pentingnya iman, kasih, dan pelayanan dalam kehidupan jemaat Kristen. Dalam Injil Lukas 4:38-44, kita melihat bagaimana Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon yang sakit demam.

Kemudian, setelah matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakit yang menderita bermacam-macam penyakit, dan Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka.

Yesus juga mengusir setan-setan dari banyak orang. Setan-setan itu berteriak, "Engkau adalah Anak Allah!" Lalu Ia menghardik mereka dan melarang mereka berbicara, sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.

Santo Gregorius Agung adalah contoh nyata dari seseorang yang memahami dan menghidupi misi Yesus ini. Sebagai seorang paus, ia memimpin Gereja dengan bijaksana dan penuh kasih, memperhatikan kebutuhan rohani dan jasmani umatnya.

Ia mengirimkan misionaris ke berbagai wilayah untuk memberitakan Injil, mereformasi liturgi Gereja, dan menulis banyak karya teologis yang berpengaruh.

Hidupnya adalah kesaksian tentang bagaimana kita dapat menggunakan talenta dan sumber daya kita untuk melayani Tuhan dan sesama.

Refleksi atas permenungan kita adalah Iman, Kasih, dan Pengh Harapan: Apakah kita memiliki iman yang teguh kepada Yesus Kristus?

Apakah kita mengasihi Allah dan sesama dengan sepenuh hati? Apakah kita memiliki pengharapan yang hidup akan kehidupan kekal?

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved