Kota Kupang Terkini

Tarif Masuk ke Pantai Lasiana Kota Kupang Mahal Pengunjung Sepi UMKM Terancam

Tista Detan pelaku UMKM Sakura Food mengatakan setiap hari, rata-rata pengunjung disebut tidak sampai 50 orang

|
Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/TARI RAHMANIAR ISMAIL
SEPI- Suasana terlihat sepi dari pegunjung di kawasan Wisata Pantai Lasiana, Kota Kupang pada Senin (3/11/2025) 

Dorince Ndollu menambahkan minimnya pelatihan dan dukungan pemberdayaan selama tiga tahun terakhir, serta fasilitas kawasan yang tidak terurus. 

Kios bocor, jalan rusak pasca Seroja, dan pengunjung tetap harus membayar toilet meski sudah membayar tiket masuk.

Baca juga: Jalin Keakraban, KWK Kota Kupang Gelar Outdoor di Pantai Wisata Lasiana

“Banyak fasilitas rusak, kami perbaiki pakai uang pribadi. Toilet pun bayar lagi, lopo bayar lagi. Tapi pembangunan tidak ada,” ungkap Dorince. 

Selain karcis, persoalan kontrak kios ikut mencuat. Para pedagang mengaku pernah diminta tanda tangan dokumen yang belakangan diketahui berisi kewajiban pembayaran kios Rp300 ribu per bulan.

“Kami pikir itu hanya daftar hadir untuk sampaikan keluhan. Ternyata kontrak. Kami tidak diberi salinan,” ujar Dorince. 

Mereka berharap pemerintah melihat kembali kondisi di lapangan. Para pedagang mengatakan penurunan tarif, bahkan penghapusan karcis orang, dapat memulihkan kunjungan wisata dan ekonomi UMKM.

Jika tak ada respons, warga mengancam menutup akses jalan menuju pantai yang merupakan wilayah adat masyarakat Lasiana.

Baca juga: Berita Viral Tarif Jadi Keluhan Wisatawan Mengeluh Tiket Masuk ke Pantai Wisata Lasiana Kota Kupang

“Kalau tidak ada solusi, kami sepakat tutup jalan. Karena ini wilayah kami. Kami tidak mau mati pelan-pelan,” ujar salah satu pedagang di lapak wisata UMKM lasiana. 

Pedagang meminta pemerintah mengkaji ulang kebijakan tarif seperti masa kepemimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat, ketika masuk Pantai Lasiana gratis dan ekonomi warga diklaim lebih hidup.

“Kalau karcis turun atau gratis untuk manusia, pengunjung banyak kami bisa bertahan. Pemerintah juga dapat pemasukan lebih besar. Kami hanya ingin mandiri, bukan ditolong terus,” ungkap para pedagang.

Pantai Lasiana adalah ikon wisata Kupang. Namun tanpa langkah strategis, suara dari garis pantai ini menjadi alarm keras: pariwisata tidak boleh berjalan sambil mematikan ekonomi masyarakatnya sendiri. (Iar)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved