Breaking News

Opini

Opini: Gizi dari Samudra Biru

Selain hasil sumber daya laut ,bioteknologi laut saat ini sudah sangat berkembang terutama dalam menghasilkan produk laut. 

Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI PRIBADI LUKAS PARDOSI
Lukas Pardosi 

• Papua: Dengan perairan yang masih pristine (alami) dan luas, Papua menawarkan peluang besar untuk pengembangan budidaya perikanan berkelanjutan, termasuk budidaya udang dan ikan hias laut. Hasil tangkap ikan dan rumput laut tahun 2024 sebesar 17,05 ribu ton.

Saat ini pengembangan sektor laut sangat berkembang pesat dimana produksi perikanan budidaya meningkat sekitar 13,6 persen dan rumput laut naik sekitar 10,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya (KKP, 2024). 

Selain hasil sumber daya laut ,bioteknologi laut saat ini sudah sangat berkembang terutama dalam menghasilkan produk-produk laut. 

Data ini menegaskan bahwa laut bukan lagi sekadar sumber daya alam, melainkan mesin ketahan pangan dan penggerak ekonomi pangan yang menjamin keberlanjutan.

Keunggulan Ekologis dan Ekonomi

Konsep pangan biru menempatkan sumber daya laut sebagai alternatif yang menjanjikan secara ekologis dibandingkan sumber pangan konvensional di darat. 

Sebagai contoh, budidaya rumput laut tidak membutuhkan lahan subur, kondisi cuaca yang menentu , bahkan tidak bergantung pada musim. 

Selain itu rumput laut bahkan berperan aktif dalam mengatasi krisis iklim karena mampu menyerap karbon dioksida (C02) dalam jumlah besar. 

Sementara itu, mikroalga menawarkan potensi luar biasa sebagai sumber protein tinggi dan minyak nabati alternatif yang efisien. 

Bahkan menjadi salah satu alternatif energi terbarukan untuk masa depan bumi yang lebih ramah lingkungan. 

Transformasi pangan berbasis laut ini tidak hanya krusial bagi ketahanan pangan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang strategis. 

Sektor perikanan dan akuakultur dunia terus tumbuh dan telah menyediakan mata pencaharian bagi ratusan juta orang. 

Namun, potensi ini juga akan menimbulkan kerugian yang sangat besar jika tidak sesuai regulasi dan pengolahan yang benar. 

Laporan terbaru Blue Food Assessment memperingatkan ekpoloitasi produksi pangan laut global secara besar besaran rentan terhadap perubahan iklim, polusi, dan degradasi keanekaragaman hayati. 

Oleh karena itu, pembangunan sektor pangan biru harus diiringi dengan pendekatan keberlanjutan yang terpadu regulasi yang baik dan mariculture yang berkelanjutan. 

Bioteknologi Laut: Sains, Teknologi, dan Kebijakan Menjadi Tantangan Selanjutnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved