Opini
MBG: Kualitas Atau Kuantitas Pendidikan
MBG dirancang sebagai instrumen ganda: benahi krisis stunting sekaligus menggerakkan ekonomi lokal melalui pembelian bahan baku dari petani dan UMKM.
Mengapa negara memperlakukan mereka setara di sekolah, tetapi membiarkan ketimpangan struktural terus menganga di luar tembok sekolah?
Inilah ironi terbesar MBG: program yang dirancang untuk menciptakan kesetaraan justru dapat memicu kesadaran tentang ketidaksetaraan.
Dan kesadaran semacam itu, jika tidak dikelola dengan bijak, bisa menjadi benih kritik yang lebih besar terhadap sistem.
Pertanyaan yang Tersisa
Pada akhirnya, MBG memaksa kita mengajukan pertanyaan etis dan politis yang lebih besar.
Apakah program ini benar-benar tentang gizi anak-anak, ataukah lebih pada citra politik?
Apakah ia dirancang untuk mengatasi masalah struktural, ataukah sekadar menyamarkan kegagalan negara dalam mengelola kesenjangan ekonomi?
Hal yang paling krusial: jika MBG terus berjalan tanpa evaluasi kritis, mungkinkah ia justru menjadi ladang subur bagi korupsi tempat di mana "tikus berdasi" bermain di balik narasi altruisme?
Generasi emas tidak dibangun dengan piring makan siang gratis. Ia dibangun dengan sistem pendidikan yang kokoh, ekonomi yang inklusif, dan negara yang tahu membedakan antara subsidi yang tepat sasaran dan populisme yang mahal.
MBG, jika tidak segera diperbaiki, berisiko menjadi monumen kegagalan kebijakan sebuah program besar dengan dampak yang kecil, namun beban fiskal yang berat.
Pertanyaannya kini: apakah kita akan membiarkan hal itu terjadi? (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Maximus Ardian Djeo Dae
MBG
Makan Bergizi Gratis
Prabowo Subianto
Gibran Rakabuming Raka
Opini Pos Kupang
Mahasiswa Fakultas Filsafat Unwira
| Opini: By Product Ikan Berpotensi Menyelamatkan Gizi Masyarakat dan Dompet Peternak |
|
|---|
| Opini: TKA Mendorong Terwujudnya Asesmen yang Obyektif dan Adil |
|
|---|
| Tumhiho: Membangun Kemandirian dan Kehormatan Bangsa |
|
|---|
| Opini: IKK NTT Terendah Ketiga, Harapan atau Tantangan di Tengah Pemangkasan TKD? |
|
|---|
| Opini: Jalan Terjal Menuju Generasi Emas NTT |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Maximus-Ardian-Djeo-Dae.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.